IJTI Kalteng Kecam Oknum Kejari Kobar yang Diduga Ancam Jurnalis MNC Media

IST/BERITA SAMPIT - Sigit Dzakwa (kiri) dan Tantawi Jauhari (kanan).

PANGKALAN BUN – Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Kalimantan Tengah (Kalteng) kecam oknum Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Kotawaringin Barat Kobar, yang diduga ancam Sigit Dzakwan, Jurnalis MNC Media yang bertugas di Pangkalan Bun Kobar.

Ketua IJTI Kalteng, Tantawi Jauhari mengatakan, tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh aparat hukum sangatlah miris. Sebab orang yang seharusnya tahu hukum harusnya taat hukum. Jurnalis dari media mainstream kredibel dan karya jurnalistiknya dilindungi UU Pers, seharusnya diperlakukan dengan baik.

“Kami sangat mengecam atas peristiwa doxing yang dialami Jurnalis MNC Media Sigit Dzakwan. Dan kami akan lakukan upaya hukum jika memang ini benar-benar terjadi,” kata Jurnalis Senior Menteri TV yang akrab disapa Awi itu, Senin 1 Juni 2020.

Dalam rilis yang diterima, Awi menjelaskan, berdasarkan keterangan Sigit Dzakwan, dugaan doxing yang dialami Sugit terjadi via telepon oleh oknum Kejari Kobar pada Jumat, 29 Mei 2020 malam sekitar pukul 23.30 WIB.

“Ia diminta menghapus berita dimuat di sindonews.com (MNC Media) oleh oknum Kejari Kobar. Lantaran tak dituruti, sang oknum langsung berucap yang mengarah ke ancaman.” katanya.

Menurutnya, hal ini tidak boleh terjadi. Apalagi karya jurnalistik tersebut merupakan fakta yang ditulis menggunakan data otentik dan sumber yang jelas. “Meminta menghapus berita saja itu sudah melanggar hukum apalagi ini mengancam,” kata Awi.

Diketahui, dugaan ancaman terjadi lantaran Sigit Dzakwan memberitakan Kajari Kobar Dandeni Herdiana yang Positif Covid-19 dari hasil swab pertama yang diumumkan Gugus Tugas Covid-19 Kobar pada, 29 Mei 2020 malam.

Merasa tak terima dengan pemberitaan tersebut, salah seorang staff kejaksaan meminta Sigit menghapus berita tersebut. Sigit, mendengar kontak dari oknum Kejari itu menolak dengan halus, karena yang ditulis itu sudah sesuai kaidah jurnalistik.

“Ya saya tidak mau, karena tulisan itu berdasarkan fakta di lapangan. Saya pun mempunyai berkas otentik. Awalnya oknum tersebut minta berita dihapus. Saya tolak. Terus dia mulai agak kasar bicaranya,” ujar Sigit. (Man/beritasampit.co.id).