Jembatan Tumbang Samba Resmi Dilakukan Uji Coba Open Traffic

UJI COBA OPEN TRAFFIC : IST/BERITA SAMPIT - Bupati Katingan Sakariyas, saat memotong pita, bertanda jembatan Tumbang Samba Resmi di Dilakukan Uji Coba Open Traffic.

KASONGAN – Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melaksanaan uji coba Open Traffic Jembatan Tumbang Samba, di Kecamatan Katingan Tengah, Kabupaten Katingan, Senin 1 Juni 2020.

Pelaksanaan uji coba Open Traffic Jembatan Tumbang Samba tersebut dihadiri langsung Bupati Katingan Sakariyas, dan sebelum memotong pita sebagai tanda akan dilakukan uji coba. Bupati Katingan terlebih dulu menyampaikan sambutan melalui video conference bersama Kepala Balai Besar Pelaksanaan Nasional XI, di Jembatan Tumbang Samba.

Dalam kesempatan itu, Sakariyas meminta kepada pihak berwajib khusus kepolisian agar tindak tegas apabila ada orang yang merusak fasilitas jembatan seperti mencoret-coret jembatan dan lain-lainnya.

BACA JUGA:   Satpol PP Katingan Lakukan Patroli Pengawasan di Bulan Suci Ramadan

“Harusnya kita bersyukur bahwa jembatan di Katingan di Tumbang Samba ini menjadi jembatan satu-satunya di Indonesia dengan desain yang seperti ini. Dan biaya untuk membuat jembatan ini menelan biaya kurang lebih Rp 298 milyar,” terang Sakariyas.

Mantan Pimpinan Bank Kalteng Cabang Kasongan ini juga mengucapkan terimakasih kepada Pemerintah Pusat terkhusus untuk Presiden Joko Widodo yang sudah memperhatikan pembangunan di Kalimantan Tengah khususnya Kabupaten Katingan.

“Saya berharap ruas jalan yang menghubungkan Kabupaten Katingan dengan Provinsi Kalimantan Barat dapat terealisasi atau terhubung dalam waktu dekat sebagai lintas provinsi dan lintas distribusi bahan pangan dan lainnya,” ucapnya.

BACA JUGA:   Program Jaminan Sosial Bagi Penyelenggara Pemilu, Kesbangpol Katingan dan BPJS Teken Perjanjian Kerjasama

Ruas pembangunan jalan ini juga menghubungkan ke jalur selatan, Kota Kasongan – Kecamatan Mendawai – Katingan Kuala yang menjadi lumbung pangan.

“Tentunya hal ini agar nantinya hasil pangan yang ada di Kecamatan Mendawai dan Kecamatan Katingan Kuala dapat diangkut atau dijual ke dalam Kota Kasongan sendiri, bukan ke luar yang terjadi sekarang seperti ke sampit dan Banjarmasin,” pungkas Sakariyas. (Annas/beritasampit.co.id).