Rencana Rapid Test Massal di Kobar Akan Dipantau Langsung Danrem 102/Pjg dan Kapolda Kalteng

IST/BERITA SAMPIT - Suasana rapat pembahasan rencana rapid test massal di Kotawaringin Barat di ruang Rapat Sekda Kobar, Kamis 4 Juni 2020.

PANGKALAN BUN – Dandim 1014/Pangkalan Bun, Letkol Inf Yudi Rianto Ratu diwakili Pasiops Kodim 1014/Pbn, Letda Inf Suwaryo mengikuti rapat membahas rencana rapid test massal untuk masyarakat Kotawaringin Barat (Kobar). Rapat berlangsung di ruang rapat Sekretaris Daerah Kobar, Kamis 4 Juni 2020.

Selain rencana rapid test massal rapat juga membahas rencana kunjungan Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) beserta Kapolda Kalteng dan Komandan Korem 102/Pjg yang nantinya akan memantau langsung kegiatan rapid test massal.

Rapat juga diikuti oleh Asisten 1 Pemerintah Kabupaten Kobar, Kepala Dinas Kesehatan Kobar, Kabagops Polres Kobar, Kadis Pasar, Kepala BPBD serta undangan Lainnya.

Mewakili Dandim, Pasiops Kodim 1014/Pbn, Letda Inf Suwaryo yang hadir saat rapat mengatakan, rapid test massal itu akan dilakukan di wilayah-wilayah yang memiliki resiko penyebaran Covid-19. Beberapa wilayah yang disebutkan salah satunya adalah pasar Indrasari Pangkalan Bun.

Dalam pelaksanaan rapid test massal, nantinya petugas akan mendatangi tempat-tempat yang beresiko itu. Ditempat itu, petugas akan mengambil sampel dari beberapa orang.

“Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 Kobar masih terus mempersiapkan teknisnya, dan rencananya pelaksanaan rapid test akan dilaksanakan hari Sabtu tanggal 6 Juni 2020,” katanya.

Letda Inf Suwaryo menyebutkan, saat ini setidaknya sudah disiapkan kurang lebih 1.000 unit alat rapid test untuk uji cepat Covid-19 secara massal. Jika diperlukan, Tim Gugus Tugas akan menambah alatnya.

“Tim Gugus Tugas juga akan lakukan terus (rapid test) agar memastikan Covid-19 sudah bisa dikendalikan, sehingga bisa menjadi acuan pimpinan daerah membuat kebijakan selanjutnya,” ungkapnya

Sedangkan Kepala Dinas Kesehatan Kobar, Achmad Rois mengatakan, pihaknya masih terus melakukan pembahasan terkait pelaksanaan rapid test massal itu. Terutama, untuk sosialisasi kepada masyarakat.

“Kita masih bahas untuk sosialiasinya, agar masyarakat tidak kaget. Kalau tak ada persiapan dan sosialiasi yang bagus, nanti justru timbul resistensi pada masyarakat,” terang Achmad Rois. (Man/beritasampit.co.id).