Cegah Karhutla, BPBD Kobar Gelar Rakor dan Bentuk Satgas Satu Komando

WAWANCARA : RISA/BERITA SAMPIT - Kepala BPBD Kobar Petrus Rinda saat diwawancara awak media.

PANGKALAN BUN – Memasuki awal musim kemarau sebagai langkah antisipasi dini Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) dengan TNI, Polri, Manggala Agni, Balai TNTP, dan Damkar, Kamis 18 Juni 2020.

Kepala BPBD Kobar Petrus Rinda mengatakan, bahwa Pemerintah Kabupaten Kobar telah menetapkan status siaga Karhutla selama tiga bulan yaitu terhitung sejak 19 Juni sampai 17 Agustus. Hal ini mengingat kasus Karhutla sudah mulai terjadi di Kobar.

BACA JUGA:   Launching Rekam Medik Elektronik RSSI Pangkalan Bun Diwarnai Buka Puasa Bersama

Sementara itu, BMKG prediksi musim kemarau di Kobar mulai terjadi pada bulan Juli hingga Oktober. Namun perkiraan puncak musim kemarau pada bulan Agustus dan September curah hujan sangat sedikit. Sehingga, kata Petrus, potensi terhadap kasus Karhutla pada saat puncak musim kemarau juga bakal meningkat.

Dalam Rakor siaga Karhutla ini juga sekaligus membentuk Satgas Tim Karhutla. Dengan adanya tim Satgas Karhutla ini, nantinya untuk memudahkan koordinasi dalam penanganan Karhutla. Sehingga pola penanganan harus satu komando, termasuk melalui darat dan juga lewat udara.

BACA JUGA:   TP PKK Kobar Bagikan Ratusan Bungkus Takjil  kepada Warga

Untuk masalah personel, katanya, nanti setiap kesatuan dan instansi sudah siap melakukan penanganan Karhutla, seperti dari Kepolisian, Kodim 1014 Pangkalan Bun, Tagana, Manggala Agni, TPHP Kobar, BKSDA SKW II Pangkalan Bun, Balai TNTP, Satpol PP dan Damkar bersatu untuk penanganan Karhutla. (Risa/beritasampit.co.id).