Ini Strategi Pemerintah Laksanakan Program Food Estate, Yuk Simak!

IST/BERITA SAMPIT - Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, Fahrizal Fitri.

PALANGKA RAYA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Tengah (Kalteng) kembali Rapat Koordinasi dengan para Menteri Kabinet Indonesia Maju, Kamis 18 Juni 2020 melalui video Conference di Aula Eka Hapakat. Rapat itu membahas terkait kesiapan Pemerintah Pusat merealisasikan program Food Estate, yang dipimpin Menteri Perekonomian Airlangga Hartarto.

Program ketahanan pangan nasional di Kalteng tepatnya di Kabupaten Pulang Pisau dan Kapuas ini, menurut Menteri LHK Siti Nurbaya, harus diyakini dapat berjalan dengan kajian mendalam pada daerah yang menjadi andalan dan mengintensifkan konsultasi publik dengan kampus-kampus di Kalteng, serta asistensi AMDAL bekerjasama dengan PUPR.

Sementara itu, Menteri PUPR Basoeki Hadi Moeljono menyatakan optimis setelah kunjungan lapangan belum lama ini. Dalam 2 tahun ke depan rehabilitasi lahan dan land clearing dapat diselesaikan. Menurutnya, masalah utama di lapangan adalah irigasi, banjir dan nutrisi tanahnya.

Sedangkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan, konsep Food Estate yang akan diwujudkan bukan hanya tanaman padi saja melainkan juga peternakan dan kebun buah. Di bidang ini nantinya diharapkan selain didukung anggaran APBN juga dapat masuk investasi BUMN.

BACA JUGA:   Golkar Siap Usung Kaspinor di Pilkada Sukamara

Dengan perhitungan yang realistis saat ini, para Menteri di bawah koordinasi Menteri Perekonomian menyimpulkan untuk berkonsentrasi mengerjakan seluas 148.000 hektare, dengan mata anggaran tahun 2020, yang akan difokuskan dulu pada 30.000 hektar.

Kementerian LHK melakukan finalisasi studi, Menteri ATR akan melakukan IP4T (Inventarisasi Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah), Menteri PUPR akan menyiapkan irigasinya. Sedangkan sisanya akan dianggarkan dan dibicarakan pada tahun 2021, dengan harapan segera ada rencana aksi untuk tindak lanjut dalam waktu dekat antar kementerian terkait.

Pemprov Kalteng melalui Sekretaris Daerah Fahrizal Fitri secara konsisten menyatakan kesiapannya. Terkait lahan seluas 30.000 hektar yang akan menjadi fokus pada mata anggaran 2020 ini, Fahrizal menyatakan area tersebut eks transmigrasi yang sebelumnya telah bersertifikat.

BACA JUGA:   Polresta Palangka Raya Berhasil Amankan 23 Barang Bukti dari Delapan Tersangka Curanmor

”Hanya apakah sekarang para pemiliknya masih menempatinya atau sudah beralih hal tersebut harus ditelusuri lebih lanjut,” katanya.

Menanggapi hal itu, Menteri ATR Sofyan Jalil siap menelusurinya melalui IP4T. Kata Fahrizal, seandainya akan ada pengembangan lebih lanjut, Pemerintah Provinsi siap memfasilitasi wilayah mana yang akan dikembangkan.

Kesiapan juga disampaikan Bupati Kapuas Ben Brahim S Bahat serta Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo yang turut serta dalam video conference tersebut. Keduanya menyatakan siap mendukung ketahanan pangan nasional di wilayahnya dan masyarakat di dua kabupaten menunjukkan antusiasmenya.

Dalam rapat tersebut Fahrizal Fitri didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Nurul Edy, Kadis TPHP Sunarti, Kadisnakertrans Rivianus Syahril Tarigan, Kadis PUPR Shalahuddin, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Rojikinnor, Ketua Tim Pokja Percepatan Pembangunan Food Estate Eka Nor Taufik dan Kakanwil ATR/BPN Kalteng Pelopor. (Hardi/beritasampit.co.id).