Dinyatakan Negatif COVID-19, 19 Pasien di Lamandau Diperbolehkan Pulang.

Istimewa/berita sampit - 4 warga yang sebelumnya pasien positif, sekarang telah dinyatakan sembuh berdasarkan hasil swabnya yang terkonfirmasi negatif serta 15 warga lainya.

NANGA BULIK – seiring dengan nihilnya jumlah pasien positif covid-19 di kabupaten Lamandau, kemarin (6/7) ketua gugus tugas covid-19 kabupaten Lamandau juga telah melepas sebanyak 19 orang penghuni mess desa sebagai tempat isolasi terpadu.

Mereka sebelumnya adalah 4 orang pasien positif dan telah dinyatakan sembuh berdasarkan hasil swabnya yang terkonfirmasi negatif, serta 15 orang lagi warga yang kontak erat dengan pasien positif, yang hasil swab nya juga negatif.

Sama halnya dengan penghuni yang dipulangkan sebelumnya, mereka juga diberi surat keterangan hasil swab negatif serta sembako.

BACA JUGA:   Fakta Kecelakaan di Jalan Trans Kalimantan Km 7 Nanga Bulik: Bus Overkapasitas, Truck CPO Bermuatan 1200 Ugal-Ugalan

“Meskipun sudah dipulangkan, kami harap tetap mematuhi protokol kesehatan dimanapun berada. Karena mencegah lebih baik daripada mengobati,” tutur H Hendra Lesmana Bupati Lamandau sekaligus Ketua Gusus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, Senin 6 Juli 2020.

Dengan telah dipulangkannya para penghuni terakhir tersebut, maka kini tempat isolasi terpadu tersebut kosong. Sebagaimana diketahui, puluhan mess desa ini disiapkan oleh tim gugus tugas covid 19 kabupaten Lamandau untuk mengisolasi warga yang telah melakukan kontak erat dengan pasien positif, hingga hasil swab nya keluar. Sebelumnya mess desa ini bahkan sempat dihuni sekitar 100 orang.

BACA JUGA:   Antisipatif Penyalahgunaan Senjata Api Dinas, Kapolres Lamandau Gelar Pemeriksaan

“Kita berharap tidak ada penambahan pasien positif lagi, sehingga tidak perlu lagi ada warga yang di isolasi di sini,” ungkapnya.

Sementara itu, salah satu orang yang selesai diisolasi di mess desa menyatakan terimakasihnya atas perhatian pemerintah daerah terhadap mereka. Karena tempat karantina yang disiapkan oleh pemerintah ini cukup nyaman, dan mereka dilayani dengan baik. Bahkan hingga urusan makan pun mereka diberi cukup, 3 kali sehari. Sehingga walaupun belasan hari di dalam tempat karantina , mereka tidak merasa seperti terpenjara. (Andre/beritasampit.co.id)