Banjir di Tumbang Samba Rendam Rumah Warga

IST/BERITA SAMPIT - Suriansyah saat berada di depan rumahnya yang terendam banjir.

KASONGAN – Banjir merendam perumahan milik warga Tumbang Samba, seperti di desa Samba Bakumpai, Samba Danum dan beberapa desa di Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan.

Luapan air Sungai Katingan ini ketinggiannya terus meningkat hingga di atas dada orang dewasa dan mengkhawatirkan bagi anak-anak.

“Kedalaman air sedada orang dewasa atau 1,5 meter dari atas jalan, dari pagi tadi hinga sore ini terpantau sudah tenang,” ungkap Ketua RT 07 Desa Samba Bakumpai, Alamsyah. Jumat 10 Juni 2020.

Alamsyah juga mengatakan hingga sekarang sebagian warga yang rumahnya terendam ada yang sudah memilih mengusi sementara waktu, kendati demikian ada juga warga yang tetap masih memilih bertahan melihat perkembangan kondisi air.

“Apabila air terus naik kemungkinan kita mengungsi ke daerah tinggi,” tuturnya.

IST/ BERITA SAMPIT – Desa Samba Katung Saat ini terendam banjir, ketinggian mencapai 1,5 meter.

Ditempat terpisah tokoh masyarakat Desa Samba Bakumpai, Suriansyah merasa prihatin melihat banjir yang hampir terjadi tiap tahun ini. Menurutnya, bencana alam banjir ini juga disebabkan perilaku manusia.

“Penyebab Banjir di Samba Bakumpai ini tidak lain adalah karena banyak aktivitas yang merusak lingkungan baik ilegal loging dan banyaknya pembukaan lahan perusahaan,” bebernya.

Bahkan menurutnya kejadian serupa ini pernah terjadi lebih parah empat tahun yang lalu, yakni terjadi 6 kali banjir yang menggenangi wilayah Tumbang Samba, Samba Bakumpai dan Samba Danum.

“2016 ada 6 kali dalam satu tahun, untuk bantuan itu sangat sulit kami dapatkan dari pemerintah,” ujar Ketua DAD Katingan Tengah ini.

Meski begitu, ia berharap para warga agar selalu waspada dengan banjir saat ini dan terus awasi anak-anak agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Saya mengingatkan pada warga jaga anak-anak jangan lengah pada waktu banjir ini, tadi ada yang tenggelam umur 8 tahun, syukur masih bisa diselamatkan dan apabila air semakin naik munkin akan membuat pondok panggung (Rumah kecil dengan Tiang tinggi),” tuturnya.

Sampai saat ini banjir tertinggi di samba pernah mencapai 2 meter sehingga membuat Mantir adat Katingan Tengah RT 4 RW 5 ini angkat bicara.

“Biasa ketinggian 2 meter dan setiap tahun mengalami peningkatan,” ungkapnya.

(Redha/beritasampit.co.id)