DPRD Akui Masih Ada Sekolah yang Menjual Seragam

IST/BERITA SAMPIT - Siti Mukaromah

PANGKALAN BUN – Sekolah yang menjual Seragam Sekolah Gratis (SSG) sampai sekarang masih santer dibicarakan, bahkan salah seorang Anggota DPRD Kobar Siti Mukaromah menemukan sekolah yang menjual SSG.

“Kami akui masih banyak sekolah sekolah yang menjual seragam kepada peserta didik baru. Hal ini kedepan jangan dibiarkan, karena pemkab kobar sudah menggratiskan, sehingga orang tua murid bari terkurangi bebannya,” ungkap Siti Mukaromah.

Meski begitu, Siti Mukaromah tidak menyebutkan nama sekolahnya. Kendati demikian menurutnya kalau masih ada sekolah yang menjual SSG, harus dicari tahu permasalahannya, apakah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar yang tidak mensosialisasikan tentang program seragam gratis ini atau memang pihak sekolah yang bandel tidak mendukung program pemerintah daerahnya.

BACA JUGA:   Indahnya Berbagi di Bulan Ramadan, Polres Kobar Bagikan Takjil Gratis

“Kan sudah jelas seragam gratis sebanyak 3 jenis seragam untuk setiap murid diberikan bagi seluruh murid baru baik yang mampu atau pun yang tidak mampu semua mendapatkan hak yang sama,”tuturnya.

Semestinya program ini di dukung oleh pihak sekolah dengan tidak mewajibkan orangtua murid baru membeli seragam yang dijual oleh sekolah, tetapi kami masih mencari tahu apakah Dinas yang tidak bersosialisasi kepada pihak sekolah.

Namun demikian lanjutnya perlu adanya evaluasi agar program pembagian seragam gratis ini berjalan dengan harapan, baik dalam pendistribusian maupun kualitas seragam gratis ini pun harus diperhatikan.

BACA JUGA:   Pj Bupati Kobar Buka Pasar Wadai, H. Budi Santosa : Sebentar Lagi Akan Digelar Pasar Murah Ramadan

“Kami minta kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kobar untuk menekan pihak rekanan yang mengerjakan pengadaan seragam gratis ini sebab murid baru ini menerima barang yang sudah jadi,”bebernya.

Sehingga agar seragam gratis ini benar benar bermanfaat maka kualitas bahannya sesuai speknya jangan karena gratis pengerjaannya pun asal asalan, begitu pendistribusiannya jangan terlambat.

“Seperti ditahun tahun sebelumnya seragam gratis ini diterima murid baru di pertengahan tahun bahkan di penghujung tahun anggaran, sehingga orangtua murid pun harus membeli seragam sendiri, ” tegas Siti Mukaromah.

(man/beritasampoit.co.id)