127 Warga Nanga Bulik Terdampak Banjir Terpaksa Mengungsi

IST/BERITA SAMPIT - Kondisi banjir di Kelurahan Nanga Bulik yang merendam rumah warga.

NANGA BULIK – Sebanyak 400 kepala keluarga (KK) di Nanga Bulik, Kecamatan Bulik, Kabupaten Lamandau mulai mengungsi karena banjir yang disebabkan luapan air Sungai Lamandau dalam tiga hari terakhir.

Camat Nanga Bulik Arbaen, Selasa 14 Juli 2020 mengatakan, ketinggian Sungai Lamandau naik hingga 7,84 meter. Padahal, untuk zona hijau, ketinggian air maksimal hanya 6,90 meter, sudah termasuk level tanggap darurat atau zona merah dan berpotensi menyebabkan permukiman di sepanjangan bantaran Sungai Lamandau terendam.

BACA JUGA:   Pasar Murah Langkah Strategis Menekan Inflasi Selama Ramadan dan Idul Fitri

Tidak hanya permukiman, banjir juga merendam sejumlah fasilitas hingga komplek pemakaman umum di Nanga Bulik. “Sampai sore ini kami perkirakan 50 persen permukiman warga di wilayah perkotaan Nanga Bulik terendam. Sebagian sudah mengungsi di beberapa titik yang sudah disiapkan Pemerintah Daerah,” ujar Arbaen.

Sedangkan ketinggian air yang menggenangi daerah permukiman warga rata-rata berkisar antara 50-120 sentimeter. Posko penanganan Banjir Kabupaten Lamandau mencatat sudah 127 warga yang ditampung di 5 posko.

BACA JUGA:   Kisah Penggelapan Uang dan Judi Online Kasir Perusahaan PT Hutanindo Lestari Raya Timber

Warga mengungsi terbagi di Posko Sembaga Mas 31 KK 98 jiwa, Rumah Singgah Dinsos 2 KK 6 jiwa, Tribun Kartawana sebanyak 2 KK dengan 13 jiwa, Tenda Samaliba 8 KK 24 jiwa, Tenda AMPS 3 KK 11 jiwa, Aula Kantor Camat sebanyak 1 KK dengan 2 jiwa, di Gedung LPTQ sebanyak 2 KK dengan 7 jiwa, dan tenda di RT 8 sebanyak 1 KK dengan 3 jiwa. (Andre/beritasampit.co.id).