Jual Jamu Gendong Sejak 1997, Sri Wahyuni Diundang Wabup Kobar ke Ruangannya

IST/BERITA SAMPIT - Wakil Bupati Kotawaringin Barat, Ahmadi Riansyah, saat dialog dengan penjual jamu gendong di ruangan kerjanya.

PANGKALAN BUN – Sri Wahyuni seorang pedagang jamu gendong yang biasa keliling dari kantor ke kantor Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), akhirnya Rabu 15 Juli 2020 mendapat keberuntungan. Ia diundang Wakil Bupati (Wabup) Kobar Ahmadi Riansyah untuk datang ke ruangan kerjanya.

“Waduh, saya senang sekali diundang masuk ke ruangan Bapak, dan saya selama jualan jamu sejak tahun 1997 baru kali ini masuk keruangan Bapak,” kata Sri Wahyuni warga RT 03 Kelurahan Sidorejo Kecamatan Arsel, saat dialog dengan Ahmadi Riansyah.

Dialog Sri Wahyuni dengan Wabup pun semakin panjang, kata Sri, jamu gendong tradisional yang dijualnya tersebut harus diolah melalui proses yang cukup lama. Ia mengumpulkan beberapa bahan baku rempah-rempah, seperti Kunyit, Kencur, Jahe dan lainnya. Kemudian masing-masing jenis bahan bakunya ada yang ditumbuk dan diparud, kemudian direbus. Setelah dingin baru dimasukan dalam kemasan botol.

BACA JUGA:   Tingkatkan Profesionalisme dan Kemampuan Prajurit, Lanud Iskandar Laksanakan Latihan Tembak

Beberapa jenis racikan, katanya, kalau sudah jadi air jamu bisa dicampur, apalagi kalau dicampur kuning telor ayam kampong atau bebek, bisa menimgkatkan stamina tubuh.

“Coba bikinkan campuran air jamunya buat saya,” kata Ahmadi Riansyah, yang disambut dengan cekatan, kedua tangan Sri Wahyuni langsung sibuk menuangkan air jamunya.

Ahmadi mengatakan, bahwa penjual jamu gendong ini merupakan salah satu warisan leluhur/nenek moyang yang harus dilestarikan, karena jamu gendong ini diracik tanpa kimia dan sangat bermanfaat untuk menjaga stamina tubuh.

BACA JUGA:   Sampaikan LKPJ TA 2023, Pj Bupati Ungkapkan Pertumbuhan Ekonomi di Kotawaringin Barat Semakin Meningkat

Menurutnya, para penjual jamu gendong di Kabupaten Kobar harus diberdayakan, agar mereka usahanya lenggeng dan menikat.

“Diluar negeri berbagai jenis rempah-rempah dan tanaman obat tradisional sudah dikemas, bahkan dipatenkan menjadi obat herbal. Maka mulai sekarang tanaman obat tradisional di Kobar harus dikembangkan,” pungkasnya. (Man/beritasampit.co.id).