Covid-19 Tak Kenal Status Sosial, Pasien Positif Terus Bertambah Hingga Meninggal 6 Orang

IST/BERITA SAMPIT - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.

PALANGKA RAYA – Kasus positif Covid-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng) terus bertambah. Sabtu 18 Juli 2020 bertambah sebanyak 49 orang, yaitu di Palangka Raya 8 orang, di Kotawaringin Barat 4 orang, Kapuas 11 orang, Pulang Pisau 2 orang, Gunung Mas 1 orang, Barito Selatan 12 orang, Barito Timur 5 orang, dan Barito Selatan 6 orang.

Dengan penambahan ini, data semula sebanyak 1.317 orang positif, kini menjadi 1.366 orang. Hal ini disampaikan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng, Sugianto Sabran.

Untuk pasien sembuh juga bertambah sebanyak 37 orang, yaitu di Palangka Raya 6 orang, Kabupaten Kotawaringin Barat 4 orang, Kapuas 12 orang, Pulang Pisau 1 orang, Barito Selatan 1 orang, Barito Timur 1 orang, dan Murung Raya 8 orang, sehingga dari semula 834 orang menjadi 871 orang sembuh.

Sedangkan Kasus Suspek, ada penurunan sebanyak 38 orang, sehingga dari semula 397 orang menjadi 359 orang. Kasus Probable, tidak ada kasus, atau 0 orang, dan kasus Dalam Perawatan ada penambahan sebanyak 6 orang, sehingga dari semula 410 orang menjadi 416 orang.

Selain itu, pasien positif Covid-19 yang meninggal dunia ada penambahan sebanyak 6 orang, yaitu di Kota Palangka Raya 2 orang, Kabupaten Kapuas 2 orang, Barsel 1 orang, dan di Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula 73 orang menjadi 79 orang. Tingkat kematiannya (CFR) 5,78 persen.

Sementara itu, dalam Press Release yang diterima, Sugianto Sabran melalui Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng, dr Caroline Ivon menyampaikan terima kasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh Tenaga Kesehatan, Paramedis, Relawan Kesehatan yang terus menerus dengan penuh ketulusan melakukan upaya terbaik dalam melakukan perawatan.

Kepada seluruh masyarakat, ia mengajak dan menegaskan agar senantiasa disiplin menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah, sehingga bisa terhindar dari risiko terpapar Covid-19 serta tidak memberikan stigma negatif kepada warga masyarakat yang hasil rapid test-nya reaktif maupun yang terkonfirmasi positif Covid-19 dan memberikan perhatian, karena masih adanya pandangan negatif atau stigma yang terjadi di dalam masyarakat.

Kita semua bisa saja terpapar Covid-19, tidak mengenal status sosial, jabatan, pangkat. Oleh karena itu, masyarakat diminta tidak memberikan stigma negatif kepada saudara-saudara yang hasil rapid test-nya reaktif maupun yang hasil swab-nya terkonfirmasi positif.

Sugianto meminta agar seluruh masyarakat meningkatkan simpati, empati, gotong royong dalam masyarakat sehingga jika ada saudara-saudara yang terpapar Covid-19 tetap merasakan dukungan moril dari seluruh masyarakat, sehingga upaya-upaya pemulihan dapat berjalan dengan baik dan cepat. (Hardi/beritasampit.co.id).