Pembagian Daging Kurban Dianjurkan Diantar ke Rumah Warga

IST/BERITA SAMPIT - Kakanwil Kemenag Kalimantan Tengah Masrawan

PALANGKA RAYA – Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah akan jatuh pada 31 Juli mendatang. Pandemi Covid-19 membuat suasana perayaan Idul Kurban membuat berbeda.

Sejumlah protokol kesehatan harus dipatuhi oleh umat Islam yang akan menunaikan shalat Idul Adha dan melakukan penyembelihan hewan kurban.

Saat Salat Id, masyarakat diminta mengenakan masker, menjaga jarak sesama jemah, serta menggunakan alat salat sendiri-sendiri.

“Terkait pelaksanaan shalat Idul Adha, semuanya harus dipatuhi agar tidak ada penyebaran Covid di antara jemaah,” kata Kakanwil Kemenag Kalimantan Tengah Masrawan.

Jika ada umat muslim yang merasa dalam kondisi kurang sehat, Masrawan memintanya untuk tidak mengikuti Salat Idul Adha. Pun demikian halnya dengan anak-anak dan orang dengan usia lanjut yang rentan tertular Covid-19.

BACA JUGA:   Golkar Siap Usung Kaspinor di Pilkada Sukamara

Sementara protokol kesehatan yang harus dipatuhi dalam pemotongan hewan kurban menurut Masrawan diantaranya menerapkan prinsip kebersihan pada setiap petugas yang terlibat dalam pemotongan hewan kurban.

Misalnya, sebelum dan sesudah melakukan pemotongan agar mencuci tangan menggunakan sabun atau hand sanitizer.

Protokol kesehatan berikutnya ialah terkait penerapan prinsip jaga jarak sesama petugas.

Selanjutnya agar setiap personil yang terlibat untuk mengenakan masker. Alat yang digunakan dalam pemotongan, juga harus dipastikan kebersihan dan higinitasnya.

BACA JUGA:   Road to Pocari Sweat Run 2024, Perkenalkan Pesatnya Pembangunan Kalteng

“Jika memungkinkan, jangan menggunakan alat secara bergantian. Pemotongannya pun dilakukan di ruang terbuka, dengan mengedepankan kebersihan area kerja, masing-masing petugas membawa alatnya sendiri-sendiri,” ujar Masrawan.

Kemudian saat membagikan daging kurban kepada para penerima, Masrawan menyarankan agar diantarkan langsung. Bukan dengan mengundang penerima ke lokasi pembagian karena akan memancing kerumunan massa.

“Bagi masyarakat yang berkurban, percayakan saja prosesnya ke petugas yang menangani, jadi tidak perlu berkerumun melihat di lokasi penyembelihan,” ucap Masrawan.

(Hardi/Beritasampit.co.id)