Gerdayak Barito Utara Sambut Baik Itikad PT Indexim Utama Mau Bermusyawarah Soal Wilayah Sakral

SHP/BERITA SAMPIT - Saprudin S Tingan (tengah), dan Ketua BPHD AMAN Barito Utara Putes Lekas (kiri depan) serta Deputi Umum AMAN Barut, Saleh Purwanto saat berdiskusi di kediaman Saprudin.

MUARA TEWEH – PT Indexim Utama siap bermusyawarah dengan pihak Hindu Kaharingan di Desa Muara Mea, Kecamatan Gunung Purei, Kabupaten Barito Utara, yang merasa wilayah sakralnya digarap perusahaan. Hal ini disambut baik semua kalangan, terutama DPD Gerdayak Barito Utara.

Ketua Gerdayak Barito Utara, Drs Saprudin S Tingan mengatakan, hal itu tentunya patut diapresiasi dan bahkan, mestinya dari dulu sudah dilakukan. Karena sebelumnya, sudah pernah terjadi persoalan juga di daerah tersebut, namun perusahaannya saja yang berbeda tapi masih dalam satu grup.

“Persoalan daerah tersebut yang sakral oleh umat Hindu Kaharingan, kan dulu pernah juga terjadi pada tahun 2001 dan 2006. Semestinya pihak dari perusahaan sudah menghormatinya saat ini,” kata Saprudin, Kamis 30 Juli 2020.

BACA JUGA:   Petahana Banyak yang Tumbang, Berikut Nama-nama Caleg yang Berhasil Dapatkan Kursi DPRD Kalteng

Dalam hal itu katanya lagi, bahwa persoalan Peyuyan adalah menyangkut dengan kepercayaan salah satu umat beragama. Maka dari itu semua pihak harus hati-hati menyikapinya, dan tidak sembarangan penanganannya.

“Itukan masalah keyakinan, dan tentunya milik semua umat beragama Kaharingan, namun kebetulan saja Desa Muara Mea adalah yang ada di sekitaran tersebut maka bisa dikatakan adalah seperti Juru Kunci,” bebernya lagi.

Untuk itu iapun menyayangkan jika telah terjadi pengerusakan sebagaimana yang dikatakan mereka, yang dilakukan oleh pihak yang tak bertanggung jawab. Dan sudah pas jika didenda adat, karena sudah mengusik daerah sakral pemeluk agama Kaharingan.

Adapun kronologisnya, terjadinya persoalan di daerah tersebut sebagaimana yang disampaikan sebelumnya. Pada awalnya pihak perusahaan meminta untuk melakukan selamatan yang dimohonkan ke warga desa, untuk selamatan blok pada bulan Maret yang disetujui kedua belah pihak. Sehingga akan melakukan tebangan di daerah Sungai Usang.

BACA JUGA:   Petahana Banyak yang Tumbang, Berikut Nama-nama Caleg yang Berhasil Dapatkan Kursi DPRD Kalteng

Namun saat selesai selamatan, pihak dari masayarakat mulai menaruh kecurigaan karena ternyata tempatnya berbeda dari yang disampaikan, yaitu daerah Peyuyan. Sepulangnya, warga menyampaikan kepada pihak Desa. Dan rencana, untuk mengetahui secara detail mengenai adanya penebangan di wilayah tersebut, empat orang tim turung ceka lokasi pada bulan April lalu.

Hasilnya, ternyata benar mereka memasuki area sakral dari Umat Kaharingan yang menjadi bagian tak terpisahkan secara keyakinan, dan dibuatkan berita acaranya hasil dari tim cek lapangan. (shp/beritasampit.co.id).