Anggota DPD RI Ini Dengarkan Curhatan Masyarakat

BERSAMA : IM/BERITASAMPIT - Anggota DPD RI dapil IV Kalimantan Tengah, Habib Said Abdurrahman (tengah batik coklat) saat berfoto bersama peserta diskusi terbatas.

SAMPIT – Anggota DPD RI dapil IV Kalimantan Tengah, Habib Said Abdurrahman melakukan kunjungan serta diskusi terbatas dalam rangka reses, Kamis 6 Agustus 2020 malam.

Kegiatan tersebut selain sebagai reses, juga di jadikan sebagai ajang bersilaturrahmi bersama masyarakat Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di tempat rehabilitas narkoba, Jalan Ir Soekarno, Sampit.

Habib Said mendengarkan seksama keluhan masyarakat, dimana menurutnya informasi yang ia dapatkan nantinya akan menjadi bahan yang akan ia perjuangkan di tingkat pemerintah pusat.

Pada kesempatan itu bukan hanya para pemuda dari organisasi kepemudaan namun juga masyarakat pada umumnya ikut serta hadir sebagai peserta diskusi.

“Lewat kegiatan seperti ini banyak aspirasi yang bisa di tampung untuk kemajuan daerah. Saya berkunjung ke Sampit ini untuk silaturrahmi, namun karena disuguhkan diskusi maka semua yang hadir boleh menanyakan apa saja terkait pembangunan daerah ataupun lainnya. Kalau bisa saya jawab, kalaupun ada yang tidak bisa saya jawab maka nanti akan saya pertanyakan di provinsi ataupun pusat,” tutur Habib Said dalam sambutannya.

BACA JUGA:   Kebakaran Lahan Kosong Gegerkan Warga usai berbuka Puasa

Diskusi terbatas ini sendiri sengaja dilakukan di tempat rehabilitas narkoba, lantaran Habib Said berkeinginan di era 4.0 jangan sampai banyak masyarakat terlebih lagi pemuda yang terjerumus dengan narkoba.

“Walau ini bukan bidang saya namun saya turut prihatin, karena di Kotim ini peredaran narkobanya sangat tinggi. Dan sudah menjadi tugas kami untuk menindaklanjuti hal yang merugikan masyarakat,” katanya.

BACA JUGA:   Sebanyak 838 PPPK Kotim Resmi Dilantik

Disampaikan Habib dirinya lebih suka mendengarkan secara langsung kemauan serta keluhan masyarakat.
Walaupun dari apa yang di sampaikan masyarakat tidak semuanya bisa di bawa ke pusat.

Habis juga menyampaikan ditengah pandemi ini hampir semua anggaran di alihkan ke penanganan Covid-19. Namun, beberapa hari yang lalu pemerintah sudah mengembalikan dana DAK ke daerah yang semula di ambil untuk penanganan Covid-19, karena dana yang di pakai untuk Covid-19 masih mencukupi tanpa DAK.

“Untuk dana BNN yaitu rehabilitas, akan saya suarakan di provinsi terlebih dahulu, karena yang saya tahu disini satu-satunya tempat rehabilitas non medis, yaitu dengan cara berdzikir,” demikian Habib.

(im/beritasampit.co.id).