Proses Belajar Mengajar Secara Tatap Muka Dibagi Dua Shift

Sekolah : ENN/BERITA SAMPIT - Suasana salah satu sekolah di Sukamara sebelum Pandemi Covid-19 mewabah.

SUKAMARA – Dalam uji coba pembelajaran tatap muka di Kabupaten Sukamara yang mulai dilaksanakan pada 10 Agustus 2020 proses belajar mengajar akan dibagi dalam dua shift.

Shift pertama siswa akan belajar mulai dari pukul 07.00 WIB hingga 09.00 dan shift kedua dilaksanakan pukul 10.00 WIB sampai 12.00 WIB.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukamara, Chaeruddin mengatakan bahwa jam istirahat akan ditiadakan dalam uji coba belajar secara tatap muka.

“Yang jelas pembagian shift ini untuk mengindari kerumunan siswa, dimana juga penerapan Protokol Kesehatan yang harus dilakukan dalam pembelajaran tatap muka ini,” jelas Chaeruddin, Minggu (9/8/2020).

Untuk mencegah kerumuman dan siswa tetap terkontrol, maka kebijakan pembagian shift serta meniadakan jam istirahat dipilih, agar kegiatan belajar mengajar selesai, murid akan langsung dipulangkan.

“Kita akan melakukan evaluasi satu atau dua Minggu, dan akan dibuat kebijakan selanjutnya,” kata Chaeruddin.

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukamara mengeluarkan surat edaran nomor 421/220/2/Dikbud/2020 tentang proses pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan ketat tingkat SMP/MTs mengatur proses pembelajaran harus menetapkan protokol kesehatan.

“Bagi sekolah yang belum siap melakukan proses pembelajaran tatap muka dengan menerapkan protokol kesehatan tingakt SMP/MTs bisa dilaksanakan dengan melihat kondisi sekolah masing-masing,” jelas Chaeruddin.

Selain itu guru juga tetap diwajibkan memberikan pembelajaran jarak jauh jika orang tua siswa tetap ingin anaknya belajar di rumah.

“Bagi orang tua siswa yang ingin anaknya tetap melakukan pembelajaran di rumah, guru wajib memberikan pembelajaran berupa materi tugas akademik kepada siswa baik didalam jaringan maupun diluar jaringan,” terang Chaeruddin.

“Surat edaran ini nanti akan dievaluasi kembali sesuai dengan perkembangan yang terjadi dilapangan,” tukas Chaeruddin. (enn/beritasampit.co.id)