Dorong Masyarakat Dayak Berkarya, Sugianto: Kita Harus Jeli Melihat Peluang

IST/BERITA SAMPIT - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran (Tengah).

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) Sugianto Sabran menghadiri dan membuka langsung kegiatan Rapat Koordinasi (Rakor) Damang dan Dewan Adat Dayak (DAD) se-Kalteng, di Aula Jayang Tingang, kantor Pemerintah Provinsi Kalteng, di Palangka Raya, Rabu 12 Agustus 2020. Kegiatan ini mengambil tema “Indonesia Maju, Dayak Berdaya. Dengan Kapakat dan Karakat Stop Covid-19”.

Dalam sambutannya, Sugianto menyampaikan terimakasih kepada masyarakat Dayak yang dari pelosok hadir, para Damang hingga Tokoh Adat, Tokoh Agama dan Tokoh Dayak, termasuk Dewan Pakar Pembina MADN dan DAD. “Ini menjadi kebanggaan kita bersama, dalam kebersamaan untuk membangun daerah Kalteng. Situasi saat ini memang sulit, di tengah virus corona merebak, kita harus melakukan upaya penanggulangan sekaligus antisipasi dan pencegahan,” jelasnya

Dari rakor ini, Sugianto meminta bantu para Damang, Mantir Adat, DAD dan Kepala Daerah, untuk terus edukasi masyarakat untuk patuh dengan protokol kesehatan, mencegah dan meminimalisir potensi Covid-19. Ia menegaskan, Covid-19 tidak bisa dianggap main-main, karena sudah banyak yang sudah menjadi korban akibat terpapar.

Semua pihak harus bersama melawan virus corona, dan mengambil hikmahnya dari Covid-19 ini dengan disiplin mematuhi protokol kesehatan, mengurangi intensitas keluar rumah atau keluar malam, menjaga kesehatan masing masing. Terus sosialisasi dan gencar serta mengedukasi masyarakat mengenai virus corona agar dapat ditekan dan dikendalikan serta masyarakat dapat lebih sadar.

BACA JUGA:   Bappedalitbang Gelar Pelantikan Ahli Madya dan Ahli Pertama

“Kita semua bersatu, baik Pemerintah, instansi terkait, sampai RT/RW, Damang, Mantir, hingga masyarakat pelosok untuk terus mengedukasi masyarakat kita,” tegas Sugianto.

Selain penanganan dan antisipasi Covid-19, saat ini pemerintah semuanya juga fokus pemulihan perekonomian secara bertahap, baik untuk daerah maupun masyarakat, sehingga masyarakat dapat nyaman dan pendapatan daerah juga dapat baik.

“Ini terus kami upayakan untuk memulihkan ekonomi dan dapat tumbuh baik. Memang sotuasi saat ini semuanya turun dan berat, tapi kita terus upaya untuk membantu dan melayani masyarakat. Ini juga momen kita masyarakat Dayak, untuk memerangi Covid-19 dan bersatu membangun daerah serta kesejahteraan masyarakat semuanya,” tutur Sugianto.

Selain itu, ia juga mengajak semua Damang, Mantir, DAD, dan masyarakat Dayak untuk bersama-sama mendukung program Pemerintah Pusat food estate di Kalteng. Food estate ini, kata Sugianto, bukan cuma padi, tapi juga ketahanan pangan, baik peternakan, padi, jagung dan lainya, sampai hilirisasi.

“Kita dorong masyarakat Kalteng dalam berkarya. Kami sudah perjuangkan agar masyarakat Kalteng yang berperan di food Estate, dan Pemerintah Pusat juga mengapresiasi. Selain itu juga, kami memperhatikan infrastruktur, Pendidikan anak-anak masyarakat Dayak juga kita perhatikan, dan kita harus jeli melihat peluang. Dan kita dorong peluang di food estate ini. Tenaga kerja sudah ada, bukan trasmigrasi, dan kita dorong masyarakat Dayak untuk berkarya,” jelasnya.

BACA JUGA:   Pembangunan Mall Jalan Lingkar Utara Distop

Yakobus Kumis, Sekjen MADN menyambut baik dan mengapresiasi Gubernur Kalteng dan DAD dalam memperjuangkan masyarakat Dayak serta menggelar kegiatan Rakor Damang dan DAD se-Kalteng sehingga banyak gagasan dan kebersamaan dalam meningkatkan kesejahteraan hingga membangun daerah.

“Apresiasi kepada pak Gubernur dan Ketua DAD Kalteng, yang terus berupaya meningkatkan dan memperjuangkan masyarakat Dayak dalam membangun daerah,” sebutnya.

Sementara itu, Kapolda Kalteng Irjen Dedy Prasetyo, mendukung program Pemerintah Pusat membangun food estate, dimana Kalteng dipercaya dalam menjadi ketahanan pangan nasional.

Terkait Perda dan Pergub mengenai Karhutla, Kepolisian juga mendukung program pemerintah dalam melindungi peladang serta petani tradisional dalam membuka lahan dan mencari pola penanganan di lapangan.

“Benar kata pak Gubernur, kita sama-sama sosialisasi mengenai Perda dan Pergub terkait perlindungan peladang tradisoinal serta karhutla, sehingga kita dapat mencegah terjadinya karhutla di Kalteng. Kepolisian sudah mendata ada 8000 lebih peladang tradisional diberbagai daerah bahkan lebih,” ujarnya.

Untuk pola di lapangan, dalam membuka lahan, pembatasan lokasi lahan, menyiapkan sumber air hingga menjaga ekosistem serta sistem tenggat waktu, akan diatur nanti, agar masyarakat aman, dan karhutla tidak ada.

“Mengenai penegakan hukum adalah langkah terahir, untuk itu kita masifkan sosialisasi ini bersama Damang, DAD, Tokoh Adat dan Tokoh Masyarakat serta aparat penegak hukum di lapangan,” kata Dedy. (Hardi/beritasampit.co.id).