Kepala Daerah Diminta Fokus Pengendalian Penyebaran Covid-19

IST/BERITA SAMPIT - Peta Penyebaran Covid-19 di Kalteng

PALANGKA RAYA – Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran menyampaikan Press Release mengenai perkembangan penanganan pandemi Covid-19 di Kalteng sampai dengan Pukul 15.00 WIB, Senin 17 Agustus 2020.

Dalam siaran pers tersebut, dilaporkan hasil akumulasi perkembangan data Covid-19 sebagai berikut, pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah 29 orang yaitu di Palangka Raya 6 orang, di Kotawaringin Timur 6 orang, di Kapuas 1 orang, di Gunung Mas 1 orang, di Barsel 13 orang dan Bartim 2 orang. Sehingga dari semula sebanyak 2.199 orang menjadi 2.228 orang.

:Sembuh, ada penambahan 20 orang, yaitu di Palangka Raya 4 orang, di Barsel 14 orang, di Bartim 2 orang, sehingga dari hari sebelumnya sebanyak 1.645 orang menjadi 1.665 orang,” kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran.

BACA JUGA:   Pemprov Kalteng Gelar Peringatan Nuzulul Quran 1445 Hijriah

Kasus Suspek, berkurang 47 orang, sehingga dari semula 329 orang menjadi 282 orang. Sedangkan Kasus Probable, bertambah 1, sehingga sebelumnya 31 orang menjadi 32 orang.

Sementara itu jumlah pasien Dalam Perawatan bertambah 8 orang dari 454 orang menjadi 462 orang. Meninggal, dilaporkan bertambah 1 orang sehingga sebelumnya 100 orang kini menjadi 101 orang dengan Tingkat kematiannya (CFR) 4,5 persen.

Gubernur dalam sambutan yang disampaikannya di depan peserta upacara peringatan HUT ke-75 RI di lapangan kantor Gubernur, Senin 17 Agustus 2020 menyinggung mengenai penanganan Covid-19.

BACA JUGA:   BEM UPR Dukung Kejari Palangka Raya Usut Tuntas Dugaan Korupsi di Pascasarjana

Gubernur mengatakan status perpanjangan ke-2 Tanggap Darurat Pandemi COVID-19 di wilayah Kalteng belum dicabut. Di sisi lain kita diharuskan menerapkan pola tatanan hidup baru yang mensyaratkan perubaha perilaku untuk tetap menjalankan aktivitas sosial secara normal dan tetap produktif di tengah Pandemi.

“Saya minta para Bupati dan Walikota se- Kalteng untuk tetap fokus dalam mengendalikan, mengurangi risiko penyebaran dan munculnya klaster baru pandemi COVID-19. Jangan sampai ada gelombang kedua yang memperlambat kita keluar dari krisis kesehatan dan ekonomi,” ucapnya.

(Hardi/Beritasampit.co.id)