Begini Cara Relawan Duo Sabran Maknai Hari Kemerdekaan

PAWAI : ARIS/BERITA SAMPIT - Suasana saat tim Relawan Muda Sugianto Sabran dan Relawan Milenial Agustiar Sabran melakukan pawai obor mengelilingi sekitaran Kota Palangka Raya.

PALANGKA RAYA – Tanggal 17 Agustus 1945 merupakan hari bersejarah bagi rakyat Indonesia. Dimana proklamasi kemerdekaan dilaksanakan, sehingga pada hari itu Indonesia resmi sebagai sebuah negara yang berdaulat dan merdeka.

Perjuangan agar Indonesia meraih kemerdekaan tidaklah mudah. Banyak para pahlawan berguguran, memperjuangkan tanah air dari tangan penjajah agar generasi selanjutnya merasakan nikmat kemerdekaan.

Pada masa kini banyak kegiatan-kegiatan yang bisa dilakukan masyarakat Indonesia untuk memeriahkan perayaan tersebut seperti dengan mengadakan perlombaan, upacara, serta hal-hal bermanfaat lainnya.

Seperti yang dilakukan oleh sekelompok pemuda ini. Dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 75 Tahun melakukan kegiatan pawai obor dengan berjalan kaki di jalanan Kota Palangka Raya, tentunya dengan tidak mengumpulkan banyak orang.

BACA JUGA:   Pj Wali Kota Palangka Raya Berikan Hibah untuk Masjid Agung Kecubung Darurrahman

Handi Wijaya sebagai salah satu inisiator aksi menjelaskan, kegiatan ini merupakan bagian dari kecintaan para Relawan Muda Sugianto Sabran dan Relawan Milenial Agustiar Sabran terhadap bangsa dan negara Indonesia.

“Pawai obor ini merupakan simbol dan salah satu bentuk cinta dan bakti kami pada negeri,” ujar Handi.

Disisi lain, Bachtiar Ali selaku koordinator aksi menyampaikan, bahwa perayaan kemerdekaan Indonesia kali ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya, salah satunya akibat dampak pandemi Covid-19 yang masih belum usai.

“Perayaan HUT RI ke 75 tahun ini sangat berbeda, karena kita tidak bisa melaksanakan lomba, upacara dan lain-lain. Kami hampir 10 orang melakukan pawai obor dari Masjid Poltekkes ke Bundaran Kecil lalu ke Yos Sudarso dan kembali lagi ke titik awal di rumah aspirasi Jalan Imam Bonjol,” pungkas Bachtiar.

BACA JUGA:   Wagub Kalteng Tegaskan, Kolaborasi Jadi Penentu Keberhasilan Tambak Udang BERKAH Sukamara

Ia juga menambahkan alasan pihaknya melakukan pawai obor, karena kerinduan akan suasana kampung. Yang selalu melaksanakan pawai obor dan menyanyikan lagu-lagu kebangsaan ketika tanggal 17 Agustus tiba.

“Hamparan api sebagai semangat yang membara dan bambu merupakan alat perjuangan bangsa untuk memperoleh perjuangan, semangat para pahlawan masih ada. Dan tugas kita semua sekarang untuk membangun Indonesia,” jelas Bachtiar.

Bachtiar juga menjelaskan, kegiatan ini sudah mendapatkan izin dan tetap mematuhi protokol Covid-19. “Acara yang kami lakukan sudah memenuhi prosedur kesehatan agar sehabis acara ini tidak menimbulkan dampak negatif. Dan harapan kegiatan ini nantinya bisa menjadi agenda rutinan setiap tahunnya,” tutupnya. (Aris/beritasampit.co.id).