Jembatan Termegah di Pangkalan Bun Ditargetkan 3 Tahun Selesai

Man/BERITA SAMPIT - Kadis PUPR Juni Gultom saat meninjau proses pengecoran abutment bagian bawah.

PANGKALAN BUN – Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat terus menggenjot pembangunan infrastruktur dalam rangka membuka akses perekonomian masyarakat, salah satunya pembangunan jembatan Cable Stayed (Kabel Tetap) di DAS Arut Pangkalan Bun.

Kepala Dinas PUPR Kobar Junni Gultom mengatakan pengerjaan pembangunan jembatan Cable Stayed yang akan membentang di Sungai Arut ditargetkan 3 tahun selesai.

“Jembatan Cable Stayed yang akan dibangun merupakan type kelas A dengan tonase 25 ton, panjang sekitar 100 meter lebar 9 meter,” kata Juni saat dikonfirmasi Jumat, 21 Agustus 2020.

Menurutnya, saat ini pertumbuhan perekonomian Kabupaten Kobar sangat pesat sehingga atas Instruksi Bupati Hj Nurhidayah, Dinas PUPR harus meningkatkan infrastruktur baik jalan maupun jembatan yang menjadi sentral perekonomian masyarakat.

BACA JUGA:   Belajar dari Kasus Marina: Pj Bupati Kobar Minta Tidak Terjadi Kembali 

“Seperti jembatan sungai arut saat ini kondisinya sudah sangat tidak memungkinkan lagi sebab jembatan yang penghubung antar Kabupaten Kobar ke Provinsi Kalimantan Barat, aktivitas angkutannya semakin meningkat perlu ditunjang kondisi jembatan yang memadai, ” ujar Juni.

Saat ini lanjut Juni, pengerjaan jembatan cable stayed memasuki proses pengecoran abutment pada bagian bawah jembatan, dan proses pengerjaannya sudah sampai pada tahap 6 pekerjaan Jembatan Cable Stayed.

“Harapan kami pembagunan jembatan ini akan selesai dalam waktu 3 tahun, dimana jembatan ini kedepannya sebagai icon jembatan termegah di bagian Barat Kalimantan Tengah tepatnya di Sungai Arut Pangkalan Bun, jembatan cabel stayed akan terkoneksi dengan destinasi sungai arut seperti Kampung Sega dan susur sungai, ” imbuh Junni Gultom.

BACA JUGA:   Pemprov Kalteng Salurkan Bantuan Beras kepada Warga Kobar

Seraya menambahkan, pihaknya kini sedang berkomunikasi dengan PUPR Provinsi Kalimantan Tengah agar berkenan untuk membantu bangunan bagian atas, selain itu juga pihaknya telah menjalin komunikasi dengan kementrian PUPR RI.

“Kami pun sangat bersyukur kegiatan Pembagunan jembatan cable stayed type A ini disuport juga oleh ahli jembatan Indonesai ibu Dina dari Jakarta, semoga pembangunan jembatan ini dapat terselesaikan karena ini akan menjadi kebanggaan bertaraf Nasional karena sejajar dengan konstruksi berkelas dunia, untuk itu kami pun perlu dukungan dana baik dari Provinsi maupun pusat,” pungkas Junni Gultom.

(man/beritasampit.co.id).