KMHDI Kalteng Desak Pemerintah Selesaikan Persoalan di Gunung Piyuyan

IST/BERITA SAMPIT - Handi Wijaya

PALANGKA RAYA – Kalimantan dikenal dengan kekayaan alamnya terutama hutannya, hutan bagi masyakat lokal bukan hanya sebatas wadah mencukupi kehidupan sehari-hari, melainkan juga tempat sakral.

Salah satunya hutan Gunung Piyuyan yang terletak di Desa Muara Mea, Gunung Purei merupakan tempat yang sakral bagi umat Hindu Kaharingan, di wilayah Kabupaten Barito Utara (Batara), khususnya di desa setempat.

Gunung tersebut disakralkan, karena dipercaya sebagai tempat tinggal suci roh leluhur yang sudah meninggal dunia.

Walaupun dikenal dengan kesakralannya, namun tidak mengindahkan perusahaan-perusahaan kayu untuk tidak menebangnya. Sampai sekarang sering terjadi konfluk-konflik antara warga setempat dan pihak perusahaan.

BACA JUGA:   Polisi Jaring Sejumlah Kendaraan Diduga Terlibat Balap Liar di Sampit

Ketua Pimpinan Daerah Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (PD KMHDI) Provinsi Kalimantan Tengah Handi Wijaya menyampaikan konflik antara masyarakat setempat dengan Perusahaan PT Indexim Utama coorporation (IUC) yang bergerak dibidang HPH (Kayu) harus segera diselesaikan.

“Saya mengharapkan konflik ini harus segara diselesaikan, agar tidak ada lagi konflik-konflik yang terjadi secara berkepanjangan,” ungkap Handi.

Ia juga berharap bahwa pihak perusahaan harus memperhatikan adat istiadat setempat, karena kehadiran perusahaan harus punya manfaat bagi masyarakat setempat.

BACA JUGA:   Lapas Kelas IIB Sampit akan Memiliki Pondok Pesantren 

“Seharusnya pihak perusahaan tetap memperhatikan adat istiadat setempat, bahkan dengan kehadiran perusahaan seharusnya memberikan manfaat bagi masyarakat setempat,” lanjutnya

Handi juga menyayangkan ketidakhadiran pihak perusahaan untuk segera menyelesaikan konflik ini, sehingga permasalahan yang sudah lama ini harusnya sudah diselesaikan.

Aktivis muda asal Kotawaringin Timur ini juga mendukung penuh upaya dan gerakan Majelis Daerah Agama Hindu Kaharingan Barito Utara setempat dan juga para pemuda Hindu Barito Utara untuk memperjuangkan hak-haknya.

“Saya berharap pihak perusahaan segera hadir dan menyelesaikan masalah ini,” tutupnya.

(Aris/beritasampit.co.id)