Dampak Banjir di Kobar, Sektor Pertanian Rugi Rp 3 Miliar

H Kamaludin

PANGKALAN BUN – Berdasarkan hasil pendataan, ada sekitar 44,60 hektare lahan pertanian milik masyarakat yang rusak akibat banjir beberapa waktu lalu, dengan kerugian mencapai Rp 3 miliar lebih.

Untuk itu Pemerintah Daerah Kabupaten Kotawaringin Barat(Kobar) melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Kobar, akan memberikan bantuan berupa bibit tanaman kepada petani yang lahan pertaniannya terendampak banjir.

Kepala Dinas TPHK Kabupaten Kobar Ir H Kamaludin mengatakan pada saat terjadi banjir banyak lahan pertanian yang terendam banjir sehingga mengalami gagal panen, untuk itu pemerintah daerah akan memberikan bantuan agar mengurangi beban masyarakat yang terdampak banjir.

“Untuk bantuan tersebut akan kami serahkan tahun ini juga, saat ini anggarannya masih dalam proses, dimana bantuan yang akan kami berikan itu berdasarkan kerugian yang dihitung berdasarkan perkiraan penjualan hasil panen, bukan jumlah modal,”Kata Kamaludin, Rabu 26 Agustus 2020.

BACA JUGA:   Bank Kalteng Pangkalan Bun Bersama PIP Berbagi Berkah Takjil di Bulan Ramadan

Kamaludin juga merincikan lahan pertanian yang terendam banjir berada di Kelurahan Mendawai Raya I, Mendawai Raya II, Kelurahan Baru, Mendawai Seberang, Desa Kumpai Batu Bawah dan desa Tanjung Terantang, yang kesemuanya berada di wilayah Kecamatan Arut Selatan.

“Dari luas areal 44,60 hektare, setelah kita hitung estimasi kerugian mencapai Rp 3.734.806.250,- dimana banjir yang terjadi di tahun ini merupakan banjir yang terparah, dan pada saat Kami mendampingi Ibu Bupati meninjau ke lokasi titik banjar, banyak warga yang mengeluhkan mengenai tanaman pertanian yang terendam banjir, “ujar Kamaludin.

BACA JUGA:   Pembangunan Monumen Patung Prof. Dr. Birute Mary F Galdikas dan Suaminya Almarhum Bohap Mendapat Perhatian Khusus dari Pemkab Kobar

Dimana menurutnya bantuan ini merupakan kepedulian Pemerintah Daerah kepada masyarakat petani, apalagi ditengah Pandemi Covid-19 ini, ketika terjadi banjir, tentunya petani mengalami gagal panen yang berdampak kesulitan untuk membeli bibit tanaman kembali.

“Bantuan ini agar masyarakat pun dapat bangkit kembali melakukan aktivitas di ladang mereka, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Kobar terutama kebutuhan sayur mayur karena sebagian besar tanaman yang rusak akibat banjir ini merupakan tanaman sayur mayur, seperti cabai, terong, mentimun, daun bawang, sawi dan tanaman sayuran lainnya, ” pungkas Kamaludin.

(man/beritasampit.co.id).