Palangka Raya dan Sampit Terjadi Deflasi Selama Agustus 2020

IST/BERITA SAMPIT - Suasana forum penyampaian rilis oleh Badan Pusat Statistik Provinsi Kalteng.

PALANGKA RAYA – Dari 90 kota pantauan IHK nasional, 37 kota mengalami inflasi dan 53 kota mengalami deflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Meulaboh sebesar 0,88 persen dan deflasi tertinggi di Kupang sebesar 0,91 persen.

Sedangkan, Kota Palangka Raya menempati peringkat ke-7 kota deflasi di tingkat nasional dan Sampit, Kobupaten Kotawaringin Timur menempati peringkat ke-10 kota deflasi di tingkat nasional.

BACA JUGA:   Aksi Bersih Sampah, Gerakan Masyarakat untuk Lingkungan yang Lebih Baik

“Deflasi di Palangka Raya sebesar 0,55 persen dipengaruhi oleh penurunan indeks harga pada kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 3,09 persen, pendidikan sebesar 0,83 persen, serta pakaian dan alas kaki sebesar 0,43 persen,” kata Kabid Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik Provinsi Kalteng, Akhmad Tantowi.

Deflasi di Sampit sebesar 0,43 persen dipengaruhi oleh penurunan indeks harga kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 1,41 persen, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,33 persen, serta perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,32 persen.

BACA JUGA:   Pencurian Modus Pecahkan Kaca Mobil, Uang dan Laptop Milik Perempuan di Palangka Raya Raib usai Membeli Takjil

Berdasarkan dua kota acuan Palangka Raya dan Sampit, Provinsi Kalimantan Tengah mengalami deflasi sebesar 0,50 persen, laju inflasi tahun kalender 0,43 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,63 persen. (Hardi/beritasampit.co.id).