Banjir Meluas Hingga Ibukota, Ratusan Warga Lamandau Terpaksa Mengungsi

ISTIMEWA/BERITA SAMPIT - Rumah warga di RT 08, Kelurahan Nanga Bulik yang terendam banjir dan tenda pengungsian warga yang disediakan.

NANGA BULIK – Banjir melanda wilayah Kabupaten Lamandau terus meluas. Tak hanya di wilayah hulu Lamandau, tapi juga telah sampai di wilayah Ibu Kota, Nanga Bulik. Bahkan, hingga Minggu 13 September 2020 kemarin ratusan Kepala Keluarga (KK) di Kelurahan Nanga Bulik juga sudah terdampak banjir dan mulai mengungsi.

“Sampai hari ini, tercatat sudah ada 163 KK dan 3 fasilitas umum yang terdampak banjir,” ucap Pelaksana Tugas Camat Bulik Arbain saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp, Senin 14 September 2020.

BACA JUGA:   Pj Bupati Lamandau: Pasar Ramadan Bisa Menggerakan Perekonomian melalui UMKM 

Ada sebanyak 152 jiwa dari 45 KK terpaksa harus mengungsi lantaran rumahnya terendam banjir parah. “Melihat kondisi debit air yang terus meningkat, kemungkinan pengungsi akan kita arahankan ke posko induk,” ujarnya.

Sementara ini, kata Arbain, warga yang rumahnya terendam banjir parah adalah warga di lingkungan sekitaran RT 03, RT 8a, 8b dan 8c, RT 10a, RT 11a serta RT 13a dan 12c.

BACA JUGA:   Lama Menduda karena Istri Meninggal, Pria 58 Tahun Tega Cabuli Anak Dibawah Umur

“Mereka mengungsi di beberapa tempat, seperti tribun lapangan, tenda-tenda mandiri hingga tenda yang sudah disiapkan oleh anggota Satpol dan Tagana,” ucapnya.

Dari pantau di lapangan, hingga pagi ini, berdasarkan alat ukur yang terpasang di Dermaga Batu Bisa, tinggi muka air sungai Lamandau berada di angka 7,61 meter, naik 10 cm dari hari sebelumnya. (Andre/beritasampit.co.id).