SAMPIT – Tak bisa dipungkiri kehidupan malam di Kota Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) belum bisa dilepas begitu saja oleh para wanita kupu-kupu malam dalam menawarkan jasa prostitusi.
Kendati di tengah pandemi Covid-19, mereka mengakui tetap menerima tamu (pria hidung belang) yang mencari kepuasan sesaat.
Menurut Kembang (nama samaran) seorang panjajal jasa prostitusi, ketika mereka sudah mendapatkan kesepakatan dengan tamunya. Pada saat si tamu sampai di depan kamar mereka harus disemprotkan dengan cairan disinfektan, dan tamu tersebut datang haruslah menggunakan masker.
”Kalau masalah pendemi ini memang mengangu pemasukan kami, tapi kalau kami tidak mendapatkan pemasukan mau makan apa. Dan kami pun saat menerima tamu tetap menerapkan protokol kesehatan, mereka datang pakai masker sebelum masuk kamar mereka disemprotkan disinfektan,” jelasnya, Minggu 13 September 2020 malam.
Bahkan, tidak jarang para tamu mereka harus mandi terlebih dahulu sebelum melakukan hubungan seksual dengan mereka. Dan kalaupun tamu tersebut minta mandi agar ditemani tentu mereka akan mengiakan.
“Kalau tamu ajak mandi yah kita ikut mandi juga, walau sekedar mengosok badannya. Yah sambilan mainin itu juga sih,” ngaku Kembang.
Dari pengakuan Kembang ini, cara dia mencari tamu di masa saat seperti ini yakni dengan menggunakan kecanggihan teknologi. Karena ada beberapa aplikasi media sosial untuk menawarkan jasa prostitusi dengan harga yang bervariasi. Dari jangka show time maupun full time dengan biaya yang berbeda-beda. (Im/beritasampit.co.id).