Ketua MUI Kalteng Wafat, Gubernur Duka Mendalam Ditinggalkan Sosok Panutan Umat

IST/BERITA SAMPIT - Gubernur Kalteng Sugianto Sabran saat mengantar Jenazah Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Kalteng KH Anwar Isa.

PALANGKA RAYA – Masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng) berduka karena salah satu Ulama yang bernama, KH Anwar Isa, yang merupakan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalteng tutup usia di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya, Rabu 16 September 2020.

Almarhum wafat pada usia yang ke-74 tahun, setelah mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit sekitar dua minggu lebih.

Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Ketua DAD H Agustiar Sabran, serta sejumlah tokoh agama lainnya, berdatangan di RSUD Doris Sylvanus untuk menyampaikan bela sungkawa dan duka cita.

“Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un. Atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, kami turut berduka atas wafatnya Ketua MUI Kalteng, Ayahanda KH Anwar Isa. Beliau sosok panutan bagi umat dan masyarakarat, dan guru bagi kami,” kata Sugianto Sabran.

BACA JUGA:   Ini Jawaban Plt Kadisdik Kalteng Terkait Kejelasan Penyaluran Beasiswa Tabe

Sugianto bersama keluarga almarhum dan tim medis, kemudian membawa jenazah ke ambulans untuk dibawa ke rumah duka, komplek Kampung Baru, sekitar Masjid Raya Nurul Islam Kota Palangka Raya.

“Masyarakat kehilangan sosok beliau yang baik dan guru dan orang tua semua golongan dalam menjaga kerukunan antar umat beragama, dan beliau adalah tokoh panutan masyarakat,” kata Sugianto.

Usai membawa almarhum yang juga imam besar Masjid Nurul Islam ke rumah duka, Sugianto kemudian memanjatkan doa. Rencananya, almarhum akan dimakamkan pada Kamis 17 September 2020, di komplek pemakaman Muslim, Bengaris.

BACA JUGA:   DPMPTSP Kalteng Siap Fasilitasi Para Pelaku Usaha yang Mengalami Kesulitan Melaporkan LKPM

Selama hidupnya, selain menjadi pemersatu umat dan juga panutan masyarakat, KH. Anwar Isa, diketahui juga rutin menjadi Imam Salat di Masjid Raya Nurul Islam.

Dalam satu bulan terakhir, jarang terlihat memimpin salat karena mengalami sakit dan dirawat di rumah sakit, namun sesekali saat sudah mulai membaik dan pulang ke rumah, almarhum melaksanakan salat di Mesjid.

“Sebelum beliau masuk rumah sakit, ada beberapa kali ikut salat berjamaah dan menjadi Imam. Namun setelah itu beliau diketahui sakit dan dirawat di rumah sakit,” kata Wahyu Alfian, warga Kampung Baru, yang sering salat berjamaah bersama almarhum KH. Anwar Isa. (Hardi/beritasampit.co.id).