Komisi III Akan Dorong Bangun Patok Debit Air dan Posko Pantau Antisipasi Daerah Rawan Banjir

FOTO : IM/BERITASAMPIT - Anggota Komisi III DPRD Kotim, Riskon Fabiansyah.

SAMPIT – Jajaran Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) khususnya, dalam hal musibah banjir tahunan yang terus terjadi di daerah ini, yang mana titik-titiknya sudah hampir bisa dipastikan meliputi, Kecamatan Antang Kalang, Telaga Antang, Cempaga Hulu, dan Kecamatan lainnya, dinilai perlu adanya antisipasi oleh pemerintah daerah melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).

“Memang sebelumnya BPBD pernah mewacanakan untuk pembangunan patok debit air sungai di lokasi-lokasi rawan banjir, tetapi dikarenakan ketiadaan anggaran, program tersebut belum bisa dilaksanakan, dalam hal ini kami komisi III akan terus berupaya mendorong terutama di APBD 2021,” ungkap Riskon Fabiansyah Jumat 25 September 2020

Legislator partai Golongan Karya ini menilai bukan hanya dalam bentuk patok debit air, melainkan perlu di siapkan posko titik pantau yang mana nantinya bisa di jadikan tempat pengawasan sekaligus gerak cepat bagi BPBD dalam memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat di daerah tersebut.

“Iya dong kalau perlu disiapkan posko titik pantau debit air, terutama di titik-titik rawan banjir, sehingga masyarakat dilokasi rawan banjir bisa waspada sewaktu debit air sungai tinggi. Sedangkan untuk posko titik pantau debit belum ada di programkan, itu murni dari kami yang nantinya didasari juga kajian, karena memang perlu terutama untuk memaksimalkan pelayanan secara sosial,” katanya.

Dari sisi lain Riskon juga menjelaskan dalam hal ini pihaknya akan menyampaikan pokok pikiran tersebut dan akan membahasnya di internal komisi III, dan akan berkoordinasi dengan pihak BPBD setelah ada kesimpulan dari itnernal komisi.

“Wajib kita lakukan pembahasan di internal, karena pokok pikiran dewan ini harus satu komisi, apalagi ini berkaitan dengan antisipasi bencana alam, kalau sudah ada hasil internal komisi maka kita lanjutkan dengan koordinasi ke BPBD tentunya,” tukasnya.

(im/beritasampit.co.id).