Tokoh Adat Dayak Protes Jabatan Damang “Dijual” Untuk Kepentingan Politik

TOKOH DAYAK : ARIFIN/BERITA SAMPIT - Ketua Harian Warga Katingan di Sampit, Kotim, saat berada di Kantor DAD Kotim.

SAMPIT – Ketua Harian Warga Katingan di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Perdinan Simpe Lantik mengaku protes. Penyebabnya, jabatan Damang Sekotim telah “dijual” oknum Damang hanya untuk kepentingan politik salah satu pasangan calon pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kotim tahun 2020.

“Kami protes dan merasa keberatan, jabatan Damang Sekotim diarahkan hanya untuk mendukung satu pasangan calon. Jabatan Damang itu merupakan jabatan sakral dan agung bagi masyarakat dayak,” ucap Perdinan kepada wartawan beritasampit.co.id, saat berada di Kantor Dewan Adat Dayak (DAD) Kotim, Kamis 1 Oktober 2020.

BACA JUGA:   Kios Pulsa di Sampit Jadi Langganan Pencuri, Pelaku Terekam Kamera CCTV

Pernyataan sikap siap mendukung salah satu pasangan calon demi kepentingan politik, menurutnya, hal itu tidak benar. Alasannya, Pilkada di Kotim ada 4 pasangan calon yakni, Halikinnor-Irawati, Suprianti-Muhammad Arsyad, Taufiq Mukri-Supriadi, Muhammad Rudini-Samsudin.

“Kami tidak mengintervensi Damang, silakan untuk menentukan pilihan sesuai dengan hati nurani masing-masing. Yang kami sesalkan, ada oknum Damang mengatasnamakan Damang Sekotim seolah-olah telah menyatakan sikap mendukung salah satu pasangan calon,” tegasnya.

BACA JUGA:   Instruksi Bupati Tak Dihiraukan THM Sampit, Bulan Suci Ramadan Tetap Buka

Untuk itu, Perdinan mengingatkan agar oknum Damang tersebut segera membuat klarifikasi atas pemberitaan yang sudah ditayangkan disalah satu media online.

“Kami baca berita salah satu media online, ada 13 damang yang menyatakan sikap siap kontrak politik dengan salah satu pasangan calon, itu tidak benar. Kami harapkan buat klarifikasi dan apabila tidak maka akan kami pertimbangkan untuk segera dilaporkan ke DAD Kotim,” pungkasnya. (ifin/beritasampit.co.id).