TMMD Hadir, Warga Pulau Hanaut Ingin Keluar Dari Daerah Terisolir

SAMPIT – Dari 17 kecamatan yang ada di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kecamatan Pulau Hanaut termasuk yang paling terisolir karena belum bisa ditempuh melalui jalur darat. Untuk berkunjung ke Kecamatan Pulau Hanaut, satu-satunya akses adalah menggunakan transportasi sungai.

Karena sulitnya akses ke kecamatan yang berbatasan dengan Kabupaten Katingan dan Laut Jawa ini, sehingga pembangunan di kawasan ini paling tertinggal dibandingkan kecamatan lainnya di Kabupaten Kotawaringin Timur. Selain itu, mendirikan bangunan khususnya yang  dengan bahan dari beton juga sangat mahal, karena untuk biaya untuk distribusi logistik yang cukup mahal.

Namun kini senyum mulai merekah di bibir warga Kecamatan Pulau Hanaut. Daerah mereka mejadi daerah yang dipilih sebagai lokasi kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-109. Ada 5 sasaran fisik yang dibangun di daerah ini, yaitu rehab tiga jembatan, renovasi musala dan pembangunan pos terpadu.

“Kami sangat senang sekali dengan adanya kegiatan TMMD di daerah kami. Jembatan yang rusak dan puluhan tahun tidak pernah diperbaiki, akhirnya kini dilakukan perbaikan. Seperti jembatan Handil Samsu, itu usianya sekitar 30 tahun, dan baru kali ini dilakukan rehab total,” terang Kepala Desa Babirah, Kecamatan Pulau Hanaut, Julham Efendi.

Menurutnya, pelaksanaan kegiatan TMMD Reguler ke-109 ini sangat disambut antusias oleh masyarakat. Mereka sangat mengapresiasi TNI Angkatan Darat khusus Kodim 1015 Sampit yang memlih daerah mereka sebagai lokasi TMMD.

“Masyarakat kami kini mulai tersenyum, mudahan-mudahan ini akan terus berlanjut, dan semoga tidak lama lagi daerah kami tidak terisolir lagi,” pungkasnya. (Rls/beritasampit.co.id).