SAMPIT – Komandan Komando Distrik Militer (Kodim) 1015/Sampit Letkol Czi Akhmad Safari, SH menyebutkan bahwa ada dua tantangan besar yang hampir setiap tahun dihadapi serius.
“Ada dua tantangan terbesar yang kami hadapi setiap tahun khususnya di Kotim,” ucapnya kepada sejumlah awak media usai memperingati HUT ke 75 TNI secara virtual di Aula Kehormatan Prajurit, Senin 5 Oktober 2020.
Safari menyebutkan, dua tantangan itu yakni bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), kemudian bencana banjir yang kerap melanda dibeberapa wilayah terutama yang berdaratan rendah.
“Tantangan kami itu tentang ancaman Karhutla dan banjir, ini suatu fenomena alam tiap tahun yang harus kami hadapi,” ujarnya.
Meskipun itu suatu tantangan besar, tambahnya, TNI tetap garda terdepan untuk membantu demi kemanusiaan. Hal itupun sesuai amanat Presiden RI Joko Widodo bahwa TNI digarda terdepan dalam menjalankan visi misi kemanusiaan, Karhutla maupun bencana alam di tengah pandemi covid-19.
Sekadar diketahui, Kotim terdapat beberapa wilayah yang kerap dilanda banjir dan Karhutla.
Misalnya, di Kecamatan Pulau Hanaut terdapat 14 desa dianggap rawan terjadi Karhutla. Sedangkan di Kecamatan Teluk Sampt tepatnya di Desa Ujung Pandaran dan Lampuyang.
Sementara itu, kecamatan langganan banjir seperti di Mentaya Hilir Selatan (MHS) tepatnya di Kelurahan Samuda Kota, Desa Handil Sohor Samuda Kecil dan Sebamban.
Untuk wilayah utara seperti di Kecamatan Mentaya Hulu tepatnya di Kuala Kuayan maupun Tanjung Jariangau.
(ifin/beritasampit.co.id)