Siap Pindah ke Pasar Palagan Sari, Pedagang Burung Minta Dibangun Kios

MAN/BERITA SAMPIT - Para pedagang burung di jalan Rambutan, yang siap pindah ke Pasar Palagan Sari.

PANGKALAN BUN – Sejumlah pedagang burung dan pakan ternak, di Jalan Rambutan, belakang Kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHT) serta pinggir Kantor Kelurahan Baru, Kecamatan Arut Selatan, mereka siap untuk pindah ke Pasar Palagan Sari Pangkalan Bun.

“Kami semua sudah siap kalau mau dipindahkan oleh Ibu Bupati ke Pasar Palagan Sari, karena memang tanah ini semuanya milik pemerintah. Tapi alangkah baiknya, kalau Ibu Bupati melalui Dinas Perdagangan Koperasi dan UKM, kami-kami ini, dibangunkan kios untuk berjualan,” tutur Erwin kepada beritasampit.co.id, Senin 5 Oktober 2020 mewakili para pedagang burung.

Alasan sejumlah pedagang minta untuk dibangunkan kios, karena mereka belum memiliki modal untuk membangun kiosnya. “Kios-kios yang dibangun oleh pemerintah, nanti kami juga siap membeli dengan jalan menyicil, itu yang pertama. Yang keduanya, kalau pemerintah membangun kios, pasti akan seragam. Tapi, kalau kami-kami yang membangun belum tentu seragam bentuk bangunannya,” ujar Erwin.

BACA JUGA:   Bank Kalteng Pangkalan Bun Bersama PIP Berbagi Berkah Takjil di Bulan Ramadan

Menurut Erwin, yang telah survey ke lokasi Pasar Palagan Sari, memang masih ada lahan untuk para pedagang burung. “Tapi kalau pemerintah mau membantu kepada sejumlah para pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) yang sudah puluhan tahun, usahanya hanya begini saja perkembangannya, tolong bangunkan kios-kiosnya, seperti halnya para pedagang, sayur, ikan di lokasi Pasar Palagan Sari, mereka kan awalnya hanya tinggal menempati, karena sudah ada kios-kiosnya,” imbuh Erwin.

BACA JUGA:   SMA Negeri 2 Kumai Bekali Siswa untuk Ikuti Olimpiade Sains Nasional

Atas nama para pedagang burung, Erwin juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Kobar, kalau semua pedagang burung sudah pindah ke Pasar Palagan Sari, di Jalan Rambutan ini jangan sampai muncul lagi pedagang baru. “Langsung pagar, buat taman bunga kalau misal dikosongkan sampai 7 hari, pasti akan muncul lagi pedagang baru,” tegas Erwin.

Sementara itu, sejumlah pedagang burung dan pakan ternak di Kampung Panggung Jalan Ratu Mangku, saat dikonfirmasi mereka enggan untuk pindah. “Maaf Pak, ini tanah kami, silahkan sapa para pedagang burung yang ada di Jalan Rambutan pindah, karena itu tanah pemerintah,” kata Ari, penjual burung. (Man/beritasampit.co.id).