Ini Dampak Ekonomi yang Dirasakan Warga Jika Program TMMD Tuntas

SAMPIT – Salah satu tujuan dilaksanakannya kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-109 di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, adalah untuk membuka keterisolasian daerah terisolir, serta meningkatkan perekonomian masyarakat agar lebih sejahtera.

Dalam TMMD tersebut sasaran fisik yang dilaksanakan adalah melakukan rehab tiga buah jembatan, renovasi musala dan pembangunan pos terpadu. “Rehab tiga buah jembatan di Desa Bapinang Hilir dan Desa Babirah, Kecamatan Pulau Hanaut membuat perputaran roda perekonomian semakin baik,” terang Kepal Desa Bapinang Hilir, Bahriansyah, Selasa 6 Oktober 2020.

Menurutnya, sebagian besar warga di Desa Bapinang Hilir dan Desa Babirah memiliki mata pencaharian sebagai petani dan berkebun, kemudian nelayan dan pedagang. “Dengan diperbaikinya jembatan ini, para petani akan semakin mudah membawa hasil pertanian. Begitu juga yang memiliki kebun buah-buahan akan semakin mudah memasarkan hasil kebun mereka,” terang Bahriansyah.

Hal senada juga disampaikan Kepada Desa Babirah, Julam Efendi. Menurutnya, rehab tiga jembatan dalam kegiatan TMMD memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian masyarakat. “Sebelumnya banyak pedagang yang mengeluh dengan kondisi jembatan yang sudah lama tidak diperbaiki. Kini dengan adanya TMMD, para pedagang akan sangat terbantu,” jelasnya.

Kecamatan Pulau Hanaut yang berada di selatan Kabupaten Kotawaringin Timur termasuk daerah terisolir, berbatasan dengan Kabupaten Katingan di sebelah timur, Kecamatan Seranau di barat, Laut Jawa di selatan dan Sungai Mentaya di sebelah barat.

Untuk mencapai kecamatan ini satu-satunya cara adalah melalui jalur sungai. Hal ini juga yang membuat distribusi barang dan jasa menjadi lebih sulit.

“Kami sangat berterima kasih sekali dengan dilaksanakannya kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) di Desa Bapinang Hilir dan Desa Babirah,” tambah Julam Efendi. (Rls/beritasampit.co.id).