Lebarnya Sungai Mentaya Jadi Tantangan TMMD

IST/BERITA SAMPIT - Personel TNI membongkar material dari kapal untuk diangkut ke lokasi perbaikan jembatan dalam program TMMD Reguler ke-109 di Kecamatan Pulau Hanaut.

SAMPIT – Pelaksanaan kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-109 di Kecamatan Pulau Hanaut, Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah oleh Kodim 1015/Spt bersama masyarakat, berjalan lancar.

Namun, kondisi medan yang cukup sulit menjadi tantangan dalam kegiatan ini, khususnya berkaitan dengan Sungai Mentaya yang cukup lebar karena lokasi kegiatan berada di seberang sungai dan masih terisolasi jalan darat dari pusat Kota Sampit yang merupakan Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.

“Perkembangan TMMD saat ini alhamdulillah sekarang berjalan dengan baik dan lancar. Hanya saja, faktor alam menjadi hambatan kita, kemudian lebarnya Sungai Mentaya yang mencapai 1,2 kilometer itu cukup menghambat pendorongan material dan lainnya,” kata Komandan Kodim 1015/Spt Letkol Czi Akhmad Safari, Selasa 6 Oktober 2020.

Faktor cuaca berupa hujan, diakui terkadang membuat pekerjaan sedikit terhambat. Namun hal itu dinilai sebagai tantangan yang biasa bagi prajurit TNI dalam melaksanakan kegiatan.

Kondisi Sungai Mentaya yang cukup lebar dan berarus deras, diakui cukup menjadi tantangan. Hal ini lantaran material untuk kegiatan fisik seperti kayu dan lainnya, harus diangkut melalui jalur sungai menggunakan kapal karena terbatasnya akses jalan darat.

Pengangkutan material melalui jalur sungai membutuhkan waktu dibanding melalui jalan darat. Personel TNI harus mengambil kayu dari lokasi pemasok untuk dibawa ke dermaga, kemudian dibongkar lagi dimuat ke gerobak untuk dibawa ke lokasi kegiatan karena belum ada mobil di kecamatan ini.

“Alhamdulillah meski dihadapkan pada kendala-kendala tersebut, sejauh ini kegiatan berjalan lancar. Mudah-mudahan selesai sebelum kegiatan ditutup. Kami berterima kasih atas dukungan dan bantuan masyarakat beserta pemerintah kecamatan dan desa,” kata Akhmad Safari.

TMMD Reguler ke-109 dilaksanakan di Desa Bapinang Hilir, Babirah dan Bapinang Hulu Kecamatan Pulau Hanaut mulai 22 September hingga 21 Oktober. Sebanyak 150 personel dilibatkan dalam kegiatan ini, terdiri dari anggota TNI, Polri dan masyarakat yang bekerja secara gotong-royong.

Ada lima sasaran fisik yang ingin dicapai yaitu sasaran jembatan Handil Gayam berukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter yang berlokasi RT 11/RW 4 Desa Bapinang Hilir.

Sasaran jembatan Handil Samsu berukuran panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter berlokasi di RT 12/RW 4 Desa Bapinang Hilir. Sasaran jembatan Sie Babirah berukuran panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter RT 07/ RW 03 Desa Babirah.

Sasaran fisik lainnya yaitu perbaikan Musala Al Hidayah berukuran panjang 6,50 meter dan lebar 6,50 meter di Desa Bapinang Hulu dan pembangunan pos terpadu di Desa Bapinang Hulu. (Rls/beritasampit.co.id).