Pandemi Covid-19 Membuat Banyak Kegiatan Fisik Tertunda, PAD dan Retribusi Kotim Merosot

IST/BERITA SAMPIT - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotawaringin Timur, Ramadansyah.

SAMPIT – Hampir di semua sektor Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) mengalami penurunan pendapatan, hal ini disebabkan dampak dari rasionalisasi yang dilakukan Pemerintah Pusat, yang mengalihkan anggaran guna menanggulangi Pandemi Covid-19 yang melanda bangsa ini.

Berdasarkan Hasil Rapat Koordinasi Pengendalian (Rakordal) Kegiatan Pembangunan Kotim Triwulan III Tahun Anggaran 2020, selasa 06 Oktober, ada beberapa paparan yang menyangkut sumber pendapatan dan belanja daerah, seperti dari sumber PAD, dana transfer perimbangan dari pusat, dana transfer provinsi dan pendapatan lain yang sah.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kotim, Ramadhansyah, menerangkan  ada beberapa sektor yang turun karena ada penyelesaian refocusing dari sisi pendapatan, seperti pada sektor pendapatan anggaran dari Dana Alokasi Umum (DAU) turun dari Rp 864.469.690.000 menjadi Rp 650.047.370.000, kemudian dari Dana Alokasi Khusus (DAK) target awal Rp 233.245.616.000, namun realisasinya turun sebesar Rp150.630.163.811.

BACA JUGA:   Halikinnor Sebut Harati Jilid II Belum Tentu Maju Pilkada 2024

“Karena ada kegiatan-kegiatan yang dibatalkan. Artinya kegiatan pembangunan kita tertunda. Demikian juga dana transfer provinsi yang tertunda sampai triwulan III ini, ketika realisasi pendapatan atau dana perimbangan tertunda, maka berdampak dari sisi belanja langsung, akibat rasionalisasi dari Peraturan bersama Menteri Keuangan dan Menteri Dalam Negeri,” jelas Ramadan.

Akibatnya banyak kegiatan fisik yang mestinya dilaksanakan tertunda, meski demikian pada triwulan ke III ini dari sisi penyerapan anggaran sampai tanggal 31 Agustus 2020 dari Kabupaten dan Kota, Kotim masih diperingkat pertama dari segi penyerapan.

BACA JUGA:   Sebanyak 838 PPPK Kotim Resmi Dilantik

“Saat ini hotel telah buka dan pajak hotel sudah masuk, dan harapan kita kebijakan ekonomi ini berjalan walaupun kondisi kita dari awal darurat sampai sekarang. Artinya kegiatan kita dari Pemda dan kegiatan yang dilaksanakan ekonomi masyarakat ini bersinergi antara kebijakan penanganan covid dengan kegiatan ekonomi masyarakat. Dengan masyarakat taat menerapkan protokol kekehatan ekonomi masih bisa berjalan,” pungkasnya. (Cha/beritasampit.co.id).