TMMD Menjawab Harapan Warga Desa Tertinggal

SAMPIT – Program TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) menjadi salah satu jawaban atas harapan percepatan pembangunan desa tertinggal. Seperti diketahui, masih banyak desa-desa tertinggal se-Indonesia yang membutuhkan gerak cepat agar menjadi maju. Selain dana desa, perlu keterlibatan program pihak terkait, termasuk TMMD.

Salah satu manfaat TMMD dirasakan warga Desa Bapinang Hilir dan Babirah Kecamatan Pulau Hanaut. Anggota Satgas TMMD ke 109 mengatakan kini bisa bernapas lega. Setelah ada TMMD, jalan desa yang puluhan tahun rusak, kini menjadi baik sehingga bisa aktivitas warga menjadi lancar.

”Program TMMD sangat positif karena desa kami terbantukan.” Ujar Komandan SSK Satgas TMMD ke 109 Kapten Inf Suraji.

”Saat ini warga sangat antusias karena Jalan desa Yang tidak tersentuh oleh pembangunan infrastruktur yang bagus, karena terkendala anggaran yang tidak memadai,” jelasnya lagi.

Perbaikan jalan membuat aktivitas petani yang hendak panen menjadi lebih mudah. Anggota Satgas TMMD ke 109 Kodim 1015/Spt mengakui, desa merupakan salah satu desa tertinggal dan kumuh karena setiap tahun terkena banjir

Bahkan kondisi ini berlangsung sudah cukup lama, permasalahan yang dihadapi masih sama, konstruksi tanah yang labil jika dibangun jalan cepat rusak.

Kapten Inf Suraji selaku Komandan SSK Satgas TMMD ke 109 mengakui, desa yang menjadi lokasi TMMD tentu saja ada perubahan yang lebih baik.

”Harapan kami, apa yang sudah dibangun tersebut terus dirawat dan difungsikan sebagaimana mestinya agar kesejahteraan masyarakat desa meningkat. Tidak berlebih jika saya bilang TMMD ini merupakan angin segar bagi masyarakat untuk berkembang maju,” tuturnya.

Ia mengakui, desa yang menjadi lokasi TMMD tentu saja ada perubahan yang lebih baik. ”Harapan kami, apa yang sudah dibangun tersebut terus dirawat dan difungsikan sebagaimana mestinya agar kesejahteraan masyarakat desa meningkat. Tidak berlebih jika saya bilang TMMD ini merupakan angin segar bagi masyarakat untuk berkembang maju,” katanya.

Hal itu, sangat wajar karena banyak sekali program yang dilaksanakan selain pembangunan fisik, juga ada program lain sosial ekonomi masyarakat, seperti penyuluhan pertanian dan melatih masyarakat desa untuk bisa mandiri. (Rls/beritasampit.co.id).