3 Rumah Warga Desa Keraya Nyaris Roboh Terkikis Abrasi Gelombang Laut

IST/BERITA SAMPIT - Salah seorang warga tampak panik saat menyelamatkan barang dari rumahnya yang terancam abrasi, di Desa Keraya.

PANGKALAN BUN – Akibat gelombang laut besar sedikitnya 3 rumah warga Desa Keraya, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah, nyaris roboh terkikis abrasi gelombang laut.

Warga Desa Kubu, Warto mengatakan, bahwa detik-detik 3 rumah warga yang nyaris roboh terkikis abrasi gelombang laut tersebut, terjadi pada Senin, 12 Oktober 2020 sore menjelang magrib.

“Kebetulan saya ada di Desa Keraya, dan berkat bantuan warga desa sementara keluarga pemilik rumah dan barang-barangnya dievakuasi ke rumah tetangganya,” kata Warto, Selasa 13 Oktober 2020.

Sementara itu, Camat Kumai, Yudi saat dikonfirmasi beritasampit.co.id melalui telepon genggamnya mengatakan, pihaknya akan segera survey ke Desa Keraya. “Maaf lah, saya belum tahu secara detail keberadaan 3 rumah warga yang terkena abrasi gelombang laut, baru mau survey ke Desa Keraya,” singkatnya.

BACA JUGA:   Kapolres Kobar Hadiri Launching Rute Baru Maskapai Batik Air

Terpisah, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kobar, Juni Gultom membenarkan 3 rumah warga di Desa Keraya kini sedang terancam abrasi. Pihak Dinas PUPR sudah meluncur ke lokasi abrasi, bahkan hari ini Tim Dinas PUPR sudah kembali lagi ke lokasi, bergabung dengan Tim dari BPBD Kobar, untuk penanganan membantu masyarakat.

Dijelaskan Juni, setiap gelombang laut besar abrasi di pantai pesisir Desa Keraya sering terjadi. Pembangunan pemecah gelombang (Breakwater) sudah sejak lama dibangun di pantai pesisir Desa Keraya tersebut.

BACA JUGA:   Bakti Sosial Ramadan 1445 H, Ketua YKB Daerah Polda Kalteng Kunjungi  SLBN 2 Pangkalan Bun

“Anggaran untuk tahun kemarin dan sekarang 2020, semula dana APBD Kobar sudah kita siapkan Rp 2 Milyar namun karena refokusing penanganan pandemi Covid-19, sisa dana hanya tinggal Rp 700 juta,” ungkap Juni.

Untuk menindak lanjuti pembangunan pemecah abrasi di Desa Keraya, dilakukan secara bertahap.

“Sementara kegiatan PUPR Provinsi Kalteng tahun 2020.  Pembangunan pengaman abrasi pantai/breaking water  di Desa Keraya  panjang sekitar 96 meter Rp 1,6 m . Kemudian untuk pembangunan abrasi pantai di Desa Kubu panjang 31 meter Rp 450 juta”, pungkas Juni Gultom. (Man/beritasampit.co.id).