Dalam Kurun Waktu 4 Tahun, 148 Desa Sudah Teraliri Listrik

IST/BERITA SAMPIT - Sugianto Sabran Saat Meninjau Banjir

PALANGKA RAYA – Berbagai pembangunan atau pelaksanaan membantu masyarakat di pedesaan yang tidak teraliri listrik, kini sudah mengalami peningkatan.

Hal ini dimulai sejak tahun 2016, Pemprov Kalteng melakukan upaya peningkatan untuk membantu masyarakat dengan program listrik masuk desa sehingga juga adanya penerangan.

Dari data yang tercatat di Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi, Pemprov Kalteng sudah membangun atau menyerbarkan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), keseluruh wilayah di Kalteng secara bertahap. Dimana jumlah PLTS yang tersebar 10.916 Unit atau PLTS Terpusat 24 Unit.

Tahun 2016 Jumlah 2.380 Unit PLTS Tersebar / 12 Unit Terpusat, diantaranya Kabupaten Lamandau sebanyak 233 Unit, Kabupaten Kotawaringin Barat 262 Unit, Kabupaten Katingan 572 Unit, Kabupaten Kapuas 120 Unit, Kabupaten Barito Utara 839 Unit, dan Kabupaten Murung Raya 285 Unit / dan PLTS terpusat di Kabupaten Lamandau 5 unit, Kabupaten Pulang Pisau 2 unit, Kabupaten Kapuas 4 unit, dan Kabupaten Barsel 1 unit.

Untuk Tahun 2017 Jumlah 360 Unit PLTS Tersebar / 5 Unit Terpusat, diantaranya Kabuoaten Kotawaringin Barat 205 unit dan Kabupaten Kotawaringin Timur 155 unit / Kabupaten Katingan 3 Unit, Kabupaten Kapuas 1 unit dan Kabupaten Barito Selatan 1 unit.

BACA JUGA:   Orang Tua Bayi Korban Dugaan Malapraktik RSUD Doris Sylvanus Minta Anaknya Dapat Keadilan

“Sementara untuk Tahun 2018 berJumlah 1.841 Unit PLTS Tersebar / 6 Unit Terpusat. Dan Tahun 2019 Jumlah 6.241 Unit PLTS Tersebar / 1 Unit Terpusat. Serta di Tahun 2020 Jumlah 94 Unit PLTS Tersebar,” ucap Kadis ESDM Provinsi Kalteng Ermal Subhan.

Dijelaskan Ermal, Untuk Peningkatan Desa berlistrik dari tahun 2016 sampai tahun 2020 adalah sudah sebanyak 148 Desa.

Selama tahun 2016 sampai 2020 Persentase Kenaikan Desa Berlistrik naik 9,21 persen. Sementara Desa belum berlistrik sampai dengan Tahun 2020 adalah 123 Desa, dimana Pemprov Kalteng masih berjalan program untuk memenuhi agar 123 desa tersebut semuanya teraliri listrik.

“Gambaranya, Tahun 2015 rasionya 70,71 persen dan terus kami lakukan upaya peningkatan hingga sampai tahun 202” untuk triwulan kedua inj, mencapai 86 persen. Ada capaian kenaikan dari tahun ke tahun, mulai dari kelistrikan, batu bara hingga pemasukan untuk PAD Kalteng dan Negara,” Terangnya..

Ditanyakan untuk program tahun 2020, Ermal menyebut Pembangunan PLTS Tersebar, yakni Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kabupaten Kotawaringin Timur sebanyak 47 unit dimana sudah sudah terlaksana di Desa Tumbang Penyahuan, Kecamatan Bukit Santuai sebanyak 47 Unit.

BACA JUGA:   Penyusunan Rancangan RKPD Tahun 2025 Menjadi Tolak Ukur Keberhasilan Pembangunan Kalteng

Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kabupaten Lamandau sebanyak 47 Unit, dimana sudah terlaksana Desa Nanga Matu, Kecamatan Belantikan Raya sebanyak 47 Unit.

Ada juga yang sudah berjalan Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kabupaten Katingan sebanyak 123 Unit, dimana sudah diverifikasi di Desa Parigi, Kecamatan Mendawai sebanyak 123 Unit.

“Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya di Kabupaten Murung Raya sebanyak 184 Unit, dimana sudah diverifikasi di Desa Laas Baru Kecamatan Sumber Barito sebanyak 84 Unit dan Desa Narui Kecamatan Laung Tuhup sebanyak 100 Unit. Sisanya masih berjalan,” kata pria yang baru saja mendapatkan gelar akademis Dokter tersebut.

Untuk saat terjadi covid-19, pembangunan memang tertunda karena Pemprov Kalteng sesuai arahan Pemerintah Nasional, untuk penanganan dan penanggulangan pembangkitan perekonomian masyarakat, sehingga kegiatan tertunda.

“Namun untuk sektor lainya, seperti royalty meningkat, bahkan untuk PAD Kalteng menjadi salah satu pemasukan terbanyak, termasuk juga untuk Negara,” tutupnya.

(Hardi/Beritasampit.co.id)