PALANGAKA RAYA – Pawai kebangsaan dan deklarasi damai Nusantara yang berpusat di Tugu Soekarno Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Rabu 14 Oktober 2020 dihadiri sejumlah Organisasi Masyarakat (Ormas) dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Paguyuban dan masyarakat Kalimantan Tengah (Kalteng).
Massa aksi pawai kebangsaan dan deklarasi damai dari sejumlah suku bangsa Indonesia tersebut berjalan kaki dari halaman KONI menuju Tugu Soekarno, yang dikawal langsung oleh pihak kepolisian.
Kegiatan ini, dalam menyikapi banyaknya aksi anarkisme dalam menyampaikan aspirasi terhadap penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Karya, yang banyak beredar di berbagai media massa, media sosial dan lainnya dalam beberapa waktu lalu.
Sehingga membuat berbagai elemen masyarakat yang tergabung dalam sejumlah organisasi tersebut juga bereaksi. Salah satunya Ormas, Forum Pemuda Dayak (Fordayak), berserta Ormas yang ada di Kalteng hadir dalam kegiatan tersebut.
Ketua Fordayak, Bambang Irawan menyampaikan, bahwa dalam menyampaikan aspirasi diharapkan agar masyarakat dapat menyampaikan dengan tertib dan damai, tanpa ada aksi anarkisme sehingga membuat situasi menjadi tak terkendali.
Menurutnya, aspirasi harus disampaikan dengan profesional dan bagus. “Harus tetap menyampaikan aspirasi sesuai dengan falsafah yang terkandung dalam Huma Betang, yang mana didalamnya terdapat berbagai masyarakat yang hidup rukun berdampingan antara satu dengan lainnya,” tuturnya.
Bambang mengungkapkan, bahwa di dalam kegiatan tersebut juga mengandung maksud agar masyarakat yang tinggal di Provinsi Kalimantan Tengah, agar dapat hidup rukun berdampingan dengan berbagai suku dan saling menghormati. (M.Slh/beritasampit.co.id).