Semangat Gotong Royong Adalah Warisan Berharga dari TMMD

SAMPIT – Kegiatan Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler ke-109 sudah ditutup tanggal 21 Oktober 2020 yang lalu. Meski kegiatan TMMD berakhir, namun semangat gotong royongnya diharapkan akan tetap selalu ada di tengah-tengah masyarakat. Semangat gotong royong merupakan warisan berharga dari kegiatan TMMD.

“Selain bisa menikmati hasil atau manfaat fisik dari kegiatan TMMD seperti rehab jembatan, musala maupun pos terpadu, masyarakat juga diharapkan tetap menjaga semangat gotong royong,” terang Komandan Kodim 1015 Sampit Letkol Czi Akhmad Safari SH, Rabu 28 Oktober 2020.

BACA JUGA:   Sidang Kematian Mahasiswi Kedokteran: Sebut Korban Bukan Seorang Peminum Hingga Kuasa Hukum Cerca Soal Postingan di Toko Miras

Disampaikannya, dengan gotong royong maka berbagai persoalan di tengah – tengah masyarakat bisa dipecahkan. “Semangat gotong royong jangan sampai hilang, harus kita jaga dan pertahankan,” tandasnya.

Dalam kegiatan TMMD di Pulau Hanaut ada tiga jembatan yang dilakukan rehab. Ketiga jembatan tersebut yaitu Handil Gayam ukuran panjang 15,30 meter dan lebar 3,80 meter di  RT 11/RW 4 Desa Bapinang Hilir. Kemudian jembatan Handil Samsu panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di  RT 12/RW 4 Desa Bapinang Hilir. Selanjutnya jembatan Sei Babirah panjang 42 meter dan lebar 3,80 meter di RT 07/RW 03 Desa Babirah.

BACA JUGA:   Halikinnor Sebut Harati Jilid II Belum Tentu Maju Pilkada 2024

Ditambahkannya, selama kegiatan TMMD berlangsung, semangat gotong royong antara Satgas TMMD dengan masyarakat selalu terjaga. Setiap hari, dalam melakukan rehab jembatan mereka bahu membahu hingga kegiatan rehab selesai. (Rls/beritasampit.co.id).