Pustakawan Harus Memanfaatkan Teknologi dan Media Sosial

SAMBUTAN : HARDI/BERITA SAMPIT - Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia T. Syamsul Bahri saat menyampaikan sambutan.

PALANGKA RAYA – Teknologi media sosial, seperti facebook, twitter, instragram, whatsapp, youtube telah menciptakan cara-cara baru untuk mencari berbagi informasi oleh pengguna di seluruh dunia. Media sosial merupakan tantangan baru dan peluang bagi perpustakaan dan pustakawannya dalam memberikan layanan kepada pemustaka.

Demikian disampaikan Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Pustakawan Indonesia T. Syamsul Bahri di Aula Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kalteng, Kamis 5 November 2020. Menurutnya, kemudahan akses, ketersediaan koleksi digital, dan jejaring sosial merupakan bagian dari aktifitas komunitas pemustaka di dunia maya,

“Perpustakaan dalam dominasi media sosial dapat diimbangi melalui peran serta perpustakaan melalui tenaga pengelolanya (Pustakawan) yang memiliki kompetensi dalam menguasai, mengelola, berinteraksi serta berbagi informasi, kepada pengguna melalui media sosial, perpustakaan pun harus beradaptasi atas perkembangan zaman,” jelas Syamsul.

BACA JUGA:   Cegah Bullying, Dede Yusuf: Butuh Peran Sekolah Beri Pendidikan Karakter Anak

Sebab, menurutnya, perpustakaan memiliki peran penting sebagai sumber ilmu pengetahuan, perpustakaan dapat bertransformasi di era digital saat ini saat yang paling tepat untuk menghadapi masa Pandemi Covid-19.

Syamsul menegaskan, selain koleksi tercetak, Perpustakaan harus siap untuk koleksi digital. Jaringan yang berskala luas agar dapat digunakan secara meluas. Jaringan bukan hanya dengan perpustakaan, akan tetapi juga jaringan dengan berbagai lembaga/instutusi.

Pemahaman ulang yang komprehensif tentang layanan yang sesuai dengan kebutuhan pemustaka saat ini. Perpustakaan tetap memerlukan ruangan fisik terutama untuk kesan terbuka secara demokratis, walaupun juga menyediakan fasilitas ruang maya.

Selain itu kerjasama dengan pengarang dan penerbit menjadi semakin penting. Perpustakaan harus menyediakan ruang-ruang untuk bertemunya para pemustaka untuk bebagi pengalaman dan mendesain Pustakaan agar dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin oleh semua orang.

BACA JUGA:   Mukhtarudin: Green Energy dan Green Industry Jadi Bagian Kehidupan

“Artinya saat ini peran pustakawan yang sangat dibutuhkan pemustaka ialah mendukung transformasi layanan Perpustakaan, pustakawan tidak menunggu tetapi memikirkan informasi apa yang dibutuhkan dan bagaimana caranya bisa sampai kepada mereka, tentunya melalui ketersediaan dan kemudahan akses bahan pustaka dan sumber informasi,” tuturnya.

Dia menyapaikan, bahwa yang diupayakan agar masyarakat tetap dapat memanfaatkan perpustakaan tempat mereka berbagi pengalaman dan melatih keterampilan memperoleh keahlian, meningkatkan kesejahteraan. Perpustakaan harus menjadi ruang sinergitas kegiatan kemasyarakatan agar manfaat dan dampak di masyarakat optimal pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. (Hardi/beritasampit.co.id).