Zona Hijau, SMP di Banjarmasin Dibuka Namun Semua Harus Sesuai Aturan

IST/BERITA SAMPIT - Proses belajar dengan menerapkan protokol kesehatan.

BANJARMASIN, KALSEL – Dengan adanya penurunan penyebaran Covid-19 disalah satu kota terpadat di Kalimantan, Banjarmasin sudah melakukan persiapan new normal.

Salah satunya dibidang pendidikan karena saat ini Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan akan melakukan kegiatan sekolah secara tatap muka.

Dinas Pendidikan (Disdik) setempat, oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarmasin, sudah menyiapkan rancangan dan menyetujui rencana tersebut.

Kepala Dinkes Kota Banjarmasin Machli Riyadi di Banjarmasin, mengakui bahwa aturan main yang dirancang oleh Disdik sudah memenuhi kriteria dalam penerapan protokol kesehatan Covid-19

“Ini kabar baik tinggal kita akan lakukan pendataan sekolah mana saja yang siap menerapkannya,” ucap Machli 08 November 2020.

Selain itu, sudah tentu pihaknya akan melakukan kunjungan untuk memastikan kesiapan rencana tersebut dan tetap melakukan koordinasi dengan gugus tugas untuk monitoring.

Sementara itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin melalui Disdik setempat merancang pelaksanaan sekolah tatap muka karena kasus Covid-19 mulai melandai.

“Kita rencanakan di bulan November ini pelaksanaan sekolah tatap muka di Kota Banjarmasin dimulai lagi, namun tetap kita akan awasi ,” kata Kepala Disdik Kota Banjarmasin Totok Agus Daryanto.

Totok juga mengatakan, uji coba sekolah tatap muka pada November ini hanya tingkat SMP,  saja sedangkan untuk tingkat SD rencananya baru dilakukan pada awal tahun 2021.

“Kita tegaskan kesiapan sekolah menjadi nomor satu, ada prosedur terkait penerapan protokol kesehatan Covid-19 ketat yang harus dipenuhi sekolah sebelum melaksanakannya. Penetapan ini pun bukan bersifat wajib,” lanjutnya.

“Sekolah yang tatap muka harus melakukan prosedur. Di antaranya protokol kesehatan dan budaya sekolah. Contoh salaman dengan guru ditiadakan dulu, karena tak boleh ada kontak fisik,” ungkapnya.

Totok juga menambahkan, walaupun pada pelaksanaannya nanti ada hal-hal yang tidak biasa seperti penerapan jam belajar, dan ketatnya Prokes yang dilaksanakan, namun ini bukan tidak akan menghambat proses belajar. (MERY TRIYANA/beritasampit.co.id).