Kisah Dibalik Kunjungan Ketua PKK dan Bunda PAUD Masa Pandemi Covid-19 di Kobar

MAMAN/BERITA SAMPIT - Mina Irawati Ahmad Riansyah.

Penulis : Maman Wiharja (Wartawan beritasampit.co.id).

SEJAK virus corona alias Covid-19 berinkubasi di jagad alam yang semakin tua ini, kisah dibalik pandemi Covid-19 tak pernah hengkang disajikan sejumlah penulis, pengamatan dan para wartawan diberbagai media, baik media cetak, elektronik maupun media online. Yang jelas ketika kisah dibalik pandemi muncul, tampaknya para pembacapun tidak pernah bosan untuk membacanya, karena kisah yang disajikan cukup unik bahkan sangat menggugah hati para pembacanya.

Seperti halnya penulis mengisahkan Mina Irawati Anggota Komisi A-DPRD Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), yang menjabat Ketua TP.PKK Kabupaten Kobar dan juga sebagai Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Kabupaten Kobar.

Saat berkunjung ke beberapa rumah warga sekaligus berkunjung ke rumah-rumah Guru PAUD dan anggota PKK tingkat Kelurahan, mereka disambut dengan sejumlah pertanyaan oleh anak-anak TK dan juga sejumlah guru PAUD lainnya.

“Merupakan kewajiban saya, dimasa pandemi Covid-19 ini saya harus bersilaturahmi dengan ibu-ibu PKK dan ibu guru PAUD, ternyata banyak laporan dan keluhan yang mereka sampaikan kepada saya,” kata Mina Irawati kepada penulis.

Laporan yang disampaikan, oleh kaum Ibu semuanya seputar keluhan yang berkaitan dengan Covid-19. Bahkan anak-anak sekolah PAUD pun, dengan nada protes sempat mengatakan, “kenapa bu, kami-kami ini tidak boleh sekolah sedangkan ibu bersama teman-temannya boleh saja jalan kemana- mana. Jadi kapan bu, kami-kami ini bisa sekolah lagi,” kata anak-anak PAUD.

BACA JUGA:   Kapolres Kobar Hadiri Launching Rute Baru Maskapai Batik Air

Dikatakan Mina Irawati, kelihatan dari wajah anak-anak usia dini, saat ditatap mereka sepertinya merindukan sekolah, merindukan guru-guru, merindukan teman-teman bermainnya di sekolah. Yang lebih miris lagi lanjut Mina Irawati, ketika membawa anak-anaknya jalan-jalan ke Kota Pangkalan Bun, dirinyapun sempat diprotes anak-anaknya yang duduk di SD dan SMA.

“Lihat ma, ditaman kok ramai bahkan di cafe – cafe kopi juga masih ramai dan tidak ada batasan jam buka. Semua aktivitas seperti tidak ada corona, sementara anak – anak sekolah tidak boleh belajar di sekolahnya,” kata Mina Irawati, menirukan perkataan anak-anaknya.

Dari kisah kunjungannya tersebut, Mina Irawati yang juga Anggota Komisi A DPRD Kabupaten Kobar dari Fraksi PDI Perjuangan, akhirnya terinpirasi ingin mengajak Dinas Pendidikan duduk bersama untuk membahas belajar tatap muka di sekolah khususnya untuk wilayah yang masuk zona hijau, segera dibuka.

“Karena menurut laporan guru dan orang tua murid, anak-anak sekolah sudah tampak kesal dan bosan belajar di rumah, jadi kalau memang ada sekolah di wilayah zona hijau, mungkin bisa jadi peluang untuk dibuka belajar tatap muka di sekolah dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan,” tegas Mina Irawati.

BACA JUGA:   Survei Indopol: Calon Bupati Kobar 2024 Rakhman Ebol Bersaing Ketat dengan Petahana

Ditambahkan Mina Irawati, beberapa wilayah yang sudah zona hijau saat ini diharapkan sudah bisa melaksanakan pembelajaran secara tatap muka, yaitu dengan melalui sif-sif yang diatur dengan jam-jam tertentu, sehingga hal tersebut menjadikan semangat belajar bagi murid-muridnya.

“Jadi kebijakannya itu, kalau memang masih belum aman dari corona, sekolah tatap muka jangan dulu. Tapi kalau sudah zona aman, alias tidak ada yang positif di wilayahnya boleh untuk bersekolah itu harapan kami dari Komisi A,” imbuh Mina Irawati.

Dengan belum dibukanya belajar tatap muka di wilayah zona hijau, Mina Irawati mengaku sangat khawatir apabila anak – anak harus terus belajar di rumah secara online menggunakan gadget. Itu lama-lama bisa berdampak negatif pada meraka.

“Kita ketahui bersama, ketika anak harus belajar online 1 atau 2 jam seharian megang HP untuk belajar dan sisanya mereka banyak dimanfaatkan main game, akhirnya nanti membuat mereka ketergantungan akan permainan game yang tidak bisa kita kontrol, ini dampak negatif yang kami khawatirkan,” ujar Mina Irawati.

Mina Irawati, yang juga Istri Wakil Bupati Kobar Ahmadi Riansyah, juga akan mengimbau kepada Pemerintah Kabupaten Kobar, agar segera memfalitasi pertemuan/tatapmuka dengan Dinas Pendidikan bersama Komisi A-DPRD Kabupaten Kobar, yang membidangi pendidikan untuk membahas dibukanya belajar tatap muka di sekolah.