SAMPIT – Bupati Kotawaringin Timur (Kotim) Supian Hadi telah merancang program Maja Lewu (sambang desa) untuk mendengarkan langsung berbagai aspirasi masyarakat. Namun, program itu akan berakhir seiring dengan masa jabatannya Februari 2021.
“Siapapun Bupatinya nanti, saya harapkan maja lewu itu tetap dilanjutkan,” ucap Supian kepada beritasampit.co.id, usai maja lewu di Desa Rawa Sari, Kecamatan Pulau Hanaut, belum lama tadi.
Maja lewu, menurutnya, merupakan program lama sejak dirinya menjabat sebagai Bupati Kotim dua periode.
Setiap tahun turun lapangan menggunakan trail hanya untuk bertatap muka langsung dengan warga yang ada di tiap desa dikunjungi.
“Kalau ingin membangun desa, pemimpin harus tahu kondisi di desa, maja lewu salah satu program yang bersentuhan langsung untuk mendengarkan berbagai aspirasi warga desa,” ujar Bupati termuda di Kalteng ini.
Kotim terdiri dari 17 kecamatan, 17 kelurahan dan 168 desa. Tiap desa yang dikunjungi secara geografis, ada yang mudah dicapai menggunakan transportasi darat dan ada yang hanya tembus melalui transportasi air.
“Pemimpin semestinya yang datang langsung ke masyarakat, bukan masyarakat yang datang untuk bertemu dengan pemimpinnya,” tandasnya. (ifin/beritasamlit.co.id).