Politeknik Seruyan Akui Kecolongan: Izinnya Aksi Sosial Covid-19 Bukan Tolak Ormas

KUALA PEMBUANG – Pihak kampus mengaku kecolongan terkait aksi damai yang dilakukan oleh mahasiswa Politeknik Seruyan pada Kamis 26 November 2020 kemarin.

Hal itu disampaikan oleh salah seorang birokrasi kampus Politeknik Seruyan yang enggan disebutkan identitasnya, dia mengaku tidak mengetahui terkait adanya aksi penolakan terhadap ormas radikal.

“Yah Karena izin yang masuk ke kami itu kan aksi damai dan deklarasi sosial Covid-19 yang diadakan oleh Polres Seruyan, karena itu aksi damai saya rasa sah saja selama tidak menyudutkan pihak lain,” katanya.

Selain itu, pihaknya mengaku kecolongan terkait aksi tersebut, jika positif kami dukung, karena untuk pengembangan mahasiswa itu sendiri. Namun jika sudah menyudutkan salah satu pihak jadinya kurang tepat.

“Saya juga sudah menyampaikan bahwa ini masih dalam kondisi covid harus menerapkan protokol kesehatan, karena laporannya ke kami positif selama tidak menyudutkan pihak lain,” kata dia.

Terkait aksi menyudutkan salah satu ormas, dia menyebut bahwa pihaknya kurang teliti dalam mengawasi aksi damai yang diselubungi oleh aksi lain “Kalau itu saya kurang tau, karena awal izinnya tidak ada menyebutkan akan menyudutkan ormas lain, karena saya dapat telpon dari Polres Seruyan meminta izin ke kami bahwa mahasiswa mengikuti aksi tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, Norrahman salah seorang koordinator aksi yang juga Ketua BEM Politeknik Seruyan saat dikonfirmasi terkait aksi yang digelar, dia mengaku telah mendapatkan restu dari pihak kampusnya.

Saat ditanya secara spesifik terkait ormas pemecah belah, Norrahman mengaku tidak mengetahui ormas yang ditolaknya dalam aksi tersebut, “Kurang paham juga saya kalau ormas gitu tuh,” ujarnya. (ASY)