Gus Jazil Dorong Kemandirian Santri lewat Pertanian Tanaman Porang

Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid saat penanaman perdana bibit Porang di Kompleks Pondok Pesantren Al - Urwatul Wutsqo, Bulurejo, Diwek, Jombang, Sabtu (28/11/2020). Dok: Istimewa

JOMBANG– Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid mengatakan potensi pertanian Porang memiliki prospek yang cukup bagus terutama untuk pasar ekspor.

Porong adalah tanaman penghasil umbi yang dapat dimakan. Tumbuhan umbi-umbian khas tropis ini cukup potensial untuk dibudidayakan dan dijadikan bisnis.

Jazilul mengatakan selama ini masyarakat lebih banyak membudidayakan mengembangkan penanaman jagung.

“Tapi saat ini, porang memiliki nilai jual yang sangat bagus, terutama untuk kebutuhan ekspor,” ujar Jazilul saat penanaman Porang di Kompleks Pondok Pesantren Al – Urwatul Wutsqo, Bulurejo, Diwek, Jombang, Sabtu (28/11/2020).

Manfaat porang ini banyak digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, penjernih air, selain itu juga Porang bisa pembuatan lem dan ‘Jelly’ yang beberapa tahun terakhir kerap diekspor ke negeri Jepang, Tiongkok, Vietnam dan Australia dengan total ekspor porang sekitar 11.170 ton.

“Padahal Porang ini sesuatu yang baru, dulu belum ada, tapi pangsa pasar luar biasa besar di ekspor. Kalau hari ini kita baru menanam, setelah ini bisa memproduksi hasil budidaya porang untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat, khususnya di kalangan pesantren,” imbuh Jazilul.

Gus Jazil yang juga menjadi Ketua Dewan Pembina Perkumpulan Petani dan Pengusaha Porang Nusantara (Hippora) menuturkan melalui budidaya porang, diharapkan kalangan santri termasuk para petani bisa lebih mandiri dan sejahtera.

“Ini perlu untuk dikawal pasarnya, termasuk pengolahan pasca panen. Jadi tidak hanya sekadar tanam saja, dirawat sehingga petani bisa makmur,” tutur Jazilul.

Sementara itu, Ketua DPP Hippora Abdul Halim Alhasy mengatakan, porang saat ini mulai dilirik untuk dikembangkan secara luas. Pasalnya, produk dari komoditas ini mempunyai manfaat yang luar biasa.

Kata Halim sebagai komoditi baru pertanian, budidaya porang perlu untuk terus disosialisasikan ke masyarakat.

Sebab, lanjut Halim, masih banyak yang belum paham mengenai manfaat, kegunaan dan nilai jual tanaman porang.

“Kami tidak hanya mensosialisasikan, melainkan kami juga menyediakan dan membantu pemasarannya juga,” ujar Halim.

Pihaknya juga sudah mengkoordinasikan dengan Kementerian Pertanian mengenai tanaman ini. “Alhamdulillah, pada 2021 Kementerian Pertanian sudah merespon tentang tanaman ini,” pungkas Halim Alhasy.

(dis/beritasampit.co.id)