Dana Rp 1.200 Triliun Mengendap di Perbankan, Ini Tanggapan Komisi VI DPR RI

IST/BERITA SAMPIT - Anggota Komisi VI DPR RI, Mukhtarudin.

JAKARTA – Setidaknya ada Rp 1.200 triliun dana yang mengendap di perbankan yang belum tersalurkan sebagai kredit. Hal ini disebabkan permintaan kredit yang masih melemah akibat pandemi Covid-19. Hal ini disampaikan Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Sunarso pada acara Geliat Industri Perbankan 2021 secara daring, Rabu 25 November 2020 lalu.

Hal inipun menuai tanggapan dari Anggota Komisi VI DPR RI, Mukhtarudin. Menurutnya, Loan to Deposit Ratio (LDR)/Dana mengendap sebesar Rp. 1200 triliun tidak tersalurkan dalam bentuk kredit karena perminatan kredit baru mengalami kontraksi.

BACA JUGA:   Komisi VII DPR RI Mendesak Kementerian ESDM Kaji Ulang PJUTS yang Bermasalah

“Hal ini karena aktivitas bisnis terhambat karena pembatasan sosial yang menyebabkan banyak UMKM terdampak hingga gulung tikar,” kata Mukhtarudin kepada media ini, Senin 30 November 2020.

Besarnya LDR tersebut mengindikasikan masyarakat masih terpukul aktivitas bisnisnya karena efek Covid-19. “Masyarakat/nasabah saat ini lebih memilih memarkir dananya di perbankan, sehingga dana yang seharusnya untuk berputar di kegiatan sektor riil akan terhambat,” ujar Mukhtarudin.

Normalnya, kata dia, negara-negara yang mengalami kenaikan simpanan, maka bank sentral akan memangkas lebih besar lagi suku bunga acuannya, agar insentif menabung berkurang dan deposan beralih ke sektor riil.

BACA JUGA:   Mercy Barends Desak Kementerian ESDM Blacklist Pihak Ketiga Proyek PJUTS

“Karena kondisi darurat seperti saat ini, mendorong pertumbuhan kredit terlalu tinggi tidak cukup bagus, baik buat debitur maupun perbankan, karena potensi menjadi kredit macet sangat tinggi,” imbuh Mukhtarudin.

Dia berharap Pemerintah segera mendorong percepatan dan kemudahan kredit pada sektor-sektor yang masih tumbuh positif hingga saat ini, antara lain sektor informasi dan komunikasi, pertanian, administrasi pemerintahan, jasa pendidikan, real estate, jasa kesehatan dan pengadaan air. (Man/beritasampit.co.id).