PALANGKA RAYA – Pemerintah Pusat telah mengumumkan bahwa pada tahun 2021 pembelajaran tatap muka akan dilaksanakan kembali. Hal ini mendapat tanggapan dari Anggota Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kota Palangka Raya, Dra Anna Agustina Elsye.
Menurutnya, dari Pemerintah Daerah atau Kota menilai pembelajaran tatap muka ada juga kekurangannya, sehingga perlu dikaji lagi terkait dengan situasi pandami Covid-19 aman jika diadakan pembelajaran tatap muka, namun biasanya Pemerintah Daerah mengikuti apa yang disampaikan oleh Pemerintah Pusat.
“Kalau itu nanti dilaksanakan secara pembelajaran tatap muka memang ada baiknya juga lebih efektif saya rasa, karena langsung anak-anak itu bisa beraktivitas tapi mungkin yang secara bertahap tidak sekaligus semuanya langsung aktif ke sekolah,” jelas Anna Agustina Elsye kepada awak media, Selasa 01 Desember 2020.
Dikatakan Ketua Fraksi Gabungan Gerakan Nurani Bangsa (GNB) ini, bahwa dalam pembelajaran kemungkinan akan berubah dari sisi murid yang hadir diatur, jadi tidak langsung satu kelas.
“Misalnya 40 orang siswa masuk, tidak. Diatur caranya pasti ada perubahan misalnya di satu kelas 40 orang siswa mungkin dalam pelaksanaannya dibagi dua menjadi 20 tetap melaksanakan protokol kesehatan kalaupun diperlakukan pembelajaran tatap muka,” jelasnya.
Untuk jadwal pembelajaran juga diatur sebagaimana sistem pembelajaran tatap muka, sehingga tugas-tugas guru juga bertambah dalam mengatur itu semua, di samping pembelajaran melalui online tetap dilakukan.
“Misalnya mata pelajaran tertentu yang artinya tidak melakukan harus bertemu tapi bisa tetap efektif dilakukan dengan via online,” ungkap Anna Agustina Elsye. (M.Slh/beritasampit.co.id).
