SAMPIT – Jumlah Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), hampir setiap bulan bertambah.
Hal itu membuktikan bisnis terutama produk makanan dan minuman bahkan keperluan dapur sangat menjanjikan, sehingga banyak yang tertarik untuk menggeluti bisnis yang mulai menjamur terutama di Sampit.
Salah seorang IKM Juragan Wadi Yusi mengungkapkan, produk yang diolah saat ini jumlahnya 12 produk. Bahkan, produk olahan itu sudah berizin.
“Produk yang sudah mengantongi izin ada sepuluh produk, sedangkan dua produk lainnya masih didaftarkan,” ucap Yusi usai mengikuti Bimbingan Teknis (Bimtek) dan Manajemen Usaha pengolahan pangan yang diadakan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kotim, Jumat 4 Desember 2020.
Menurutnya, pangsa pasar khususnya di Sampit masih terbuka luas. Disamping itu, bahan baku untuk pengolahan produk juga tersedia dan cukup melimpah.
Yusi mencontohkan, keripik Jelawat Crispy dan Sambal Sarai berbahan baku ikan jelawat. Untuk mendapatkan bahan tersebut, kata dia, masih mudah yakni, bisa pesan ke penjual ikan yang ada di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), Sampit.
“Bahan baku untuk pengolahan pangan cukup berlimpah dan mudah, hal inilah yang membuat semangat untuk memproduksi olahan pangan,” ujarnya.
Hanya saja, tambahnya, pemasaran produk olahan pangan IKM ini masih di tingkat lokal sehingga, perlu adanya bantuan terutama dinas terkait untuk memperkenalkan produk hingga keluar daerah. (ifin/beritasampit.co.id).