Polisi Gencar Sosialisasikan Vaksin Covid-19

IST/BERITA SAMPIT - Kasubbidyanmeddokpol Polda Kalteng Pembina dr Rery Herman Listyawan saat memberikan sosialisasi vaksin covid-19

PALANGKA RAYA – Dalam rangka melakukan edukasi terkait vaksi covid-19, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Bhayangkara Tk III Palangka Raya Kompol dr Anton Sudarto melalui Kepala Sub Bidang Layanan Medis dan Kedokteran Kepolisian (Kasubbidyanmeddokpol) Pembina dr Rery Herman Listyawan, berikan arahan mengenai Sosialisasi Vaksinasi Covid-19 kepada personel saat apel pagi di halaman Rumah Sakit, Selasa 8 Desember 2020.

“Saat ini vaksin virus corona buatan perusahaan farmasi asal China Sinovac sudah tiba di Indonesia dan pemerintah sudah menerima 1,2 juta dosis vaksin Covid,” kata dr Rery Herman Listyawan.

dr Rery menyampaikan vaksin tersebut akan dilakukan uji klinis oleh Bio Farma di Bandung dan tahapan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM).

BACA JUGA:   20.379 Jiwa Terdampak Banjir di Kota Palangka Raya

Lanjutnya, sebanyak 1,5 juta tenaga medis akan menjadi prioritas yang mendapatkan vaksin Covid-19 paling awal dan ini berkaitan dengan tugas sebagai garda terdepan dalam pelaksanaan vaksinasi nantinya.

“Jadi tenaga medis dan tenaga kesehatan diharapkan meningkatkan kompetensi dan mampu menjadi juru bicara dalam menyampaikan dan mengajak masyarakat untuk melakukan vaksinasi pada waktunya nanti,” ungkapnya.

dr Rery juga mengungkapkan, daftar penyakit yang tidak bisa divaksin Covid-19 menurut Tim Riset Uji Klinis dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Orang yang punya penyakit gangguan imunologi, orang yang asma berat, kemudian orang yang punya penyakit keganasan seperti leukemia, kanker, dan dan penyakit akut seperti tifus berat.

BACA JUGA:   Masyarakat Diminta Jaga Kebersihan Lingkungan Cegah Penularan DBD

“Sementara itu, orang yang pernah terpapar atau positif Covid-19 termasuk yang dilarang untuk divaksin sebab telah muncul antibody di tubuhnya yang melawan Covid-19. Orang harus yang masih murni atau kosong tanpa anti-Covid,” tegasnya.

Terakhir, Pembina dr. Rery Herman Listyawan, mengingatkan agar selalu mematuhi protokol kesehatan dalam bekerja.

(Hardi/Beritasampit.co.id)