Realisasi Program PEN Capai Rp 163,13 Triliun

IST/BERITA SAMPIT : Menteri Desa PDTT, Abdul Halim Iskandar dan Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin pada Konferensi Pers di Istana Kepresidenan

JAKARTA – Realisasi kumulatif program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) hingga 14 Desember mencapai Rp 481,61 Triliun, atau 69,3% dari pagu anggaran Rp695,2 Triliun.

Menurut Satuan Tugas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional (Satgas PEN) yang mengkoordinasikan pelaksanaan dan penyerapan program PEN, jika dihitung dari realisasi per 30 September 2020 sebesar Rp 318,48 Triliun, maka penyerapan berjalan pada Kuartal IV 2020 telah mencapai sebesar Rp 163,13 Triliun.

“Di Kuartal IV 2020 yang mana awalnya kami merencanakan penyerapan minimal Rp 100 Triliun, sampai saat ini realisasinya telah mencapai Rp 163,13 Triliun. Masih ada sisa waktu dua minggu lagi, mudah-mudahan kami bisa lebih cepat lagi merealisasikan sisa anggaran ini secepat mungkin,” kata Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin pada Konferensi Pers di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (16/12).

BACA JUGA:   Anggota Komisi VII DPR Mukhtarudin Dukung Insentif Mobil Hybrid

Hingga 14 Desember, sektor perlindungan sosial sudah terealisasi Rp 217,16 Triliun, atau 94,15 persen dari pagu anggaran Rp 230,66 Triliun. Sementara sektor UMKM terealisasi sebesar Rp 106,25 Triliun atau 91,73 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 115,82 Triliun.

Sedangkan, program PEN pada sektor Kementerian/Lembaga terealisasi sebesar Rp 55,68 Triliun atau 78,75 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 70,70 Triliun, dan sektor Pembiayaan Korporasi sudah terealisasi Rp 8,15 Triliun atau 13,31 persen dari pagu anggaran Rp 61,22 Triliun.

Untuk sektor kesehatan telah terealisasi Rp 46,68 Triliun atau 48,54 persen dari pagu anggaran sebesar Rp 96,17 Triliun. Terakhir, sektor insentif usaha terealisasi sebesar Rp 47,69 Triliun atau 39,54 persen dari pagu anggaran Rp 120,61 Triliun. Dari enam program PEN, ada empat sektor yang dikelola oleh Satgas Ekonomi yakni sector perlindungan sosial, UMKM, Kementerian/Lembaga, dan pembiayaan korporasi.

BACA JUGA:   Banggar DPR RI: Ramadan Jadi Katalisator Pertumbuhan Ekonomi Nasional

“Sektor Sosial dan Sektor UMKM pencapaiannya hampir selesai. Kemudian yang akan jadi prioritas berikutnya di akhir tahun ini adalah sektor Pembiayaan Korporasi. Dengan bantuan teman-teman Kementerian Keuangan kita cukup yakin bahwa akan ada dana-dana besar yang terealisasi seperti Sovereign Wealth Fund (SWF) sekitar Rp 15 Triliun, juga dana pinjaman korporasi dan Penyertaan Modal Negara (PMN), yang akan cair akhir tahun ini. Sehingga diharapkan realisasinya mendekati target,” tambah Budi Gunadi Sadikin.

(man/rilis/kpcpencovid19/beritasampit.co.id).