Warga Pedalaman di Mura Dambakan Jalan Layak

LULUS/BERITA SAMPIT - Anggota DPRD Kabupaten Murung Raya, Epi Siswanto SH.

PURUK CAHU – Hingga kini, peningkatan ruas jalan terutama di pedesaan masih digenjot, terutama dari program Rp 1.5 Miliar 1 Desa yang sudah berjalan di pemerintahan Bupati Perdie M Yoseph dan Wakil Bupati Rejikinoor.

Dari hasil kegiatan reses anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Murung Raya (Mura) beberapa waktu lalu, masalah infrastruktur jalan yang layak dilalui masih menjadi persoalan yang perlu segera dibenahi oleh pihak pemerintah setempat.

Anggota DPRD Kabupaten Mura, Epi Siswanto saat mengungkapkan dari perjalanannya untuk menyerap aspirasi masyarakat di Daerah Pemilihan (Dapil) II, keinginan jalan yang nyaman untuk dilalui masih diharapkan warga, karena sampai sekarang akses jalan masih perlu penanganan serius.

BACA JUGA:   Pasar Murah Kalteng, Patok Harga Beras 10 Kg Cukup Bayar Rp20.000

Disampaikan Epi, di Dapil II yang meliputi daerah sekitar Kecamatan Laung Tuhup maupun Kecamatan Barito Tuhup Raya, akses jalan masih menjadi persoalan serius, terutama jalan penghubung antar desa.

“Seperti akses penghubung Desa Batu Bua ke Desa Kalang Duhung bisa dibilang tidak layak dilewati, karena banyak terdapat lobang di badan jalan dan akan lebih parah dilewati saat menghadapi musim penghujan,” ungkapnya, Senin 21 Desember 2020.

Tidak hanya itu, Epi juga mengatakan untuk akses masuk ke beberapa desa yang berada di Kecamatan Barito Tuhup Raya, masih mengandalkan jalan milik perusahaan tambang, sehingga baik atau rusaknya jalan tergantung dari kebijakan perusahaan-perusahaan sekitar.

BACA JUGA:   Sekda Kalteng Sambangi Murung Raya, Pastikan Program Pasar Murah Kebijakan Gubernur Tepat Sasaran

“Tentu semua itu harus menjadi perhatian serius kita semua, terutama kepada pihak Pemda Mura. Hasil reses itu nanti tentu akan menjadi salah satu acuan dalam percepatan pembangunan agar lebih merata,” jelas Epi.

Dari hasil reses tersebut, Epi mengatakan kekurangan tenaga pendidik juga patut mendapat perhatian, seperti di SMAN 3 Laung Tuhup yang untuk tenaga guru yang berstatus sebagai ASN hanya ada tiga orang, sisanya hanya tenaga honor atau kontrak.‎

“Harapannya pemerintah tetap membenahi apa yang menjadi kurang selama ini, terutama infrastruktur, pendidikan, kesehatan dan lainnya,” ucapnya. (Lulus/beritasampit.co.id).